Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Maafkan Orang yang Menghalanginya Saat Peringatan Supersemar

Kompas.com - 12/03/2017, 13:31 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, memaafkan sejumlah orang yang sempat menghalangi dan menyorakinya saat akan masuk ke lokasi acara haul Presiden kedua RI Soeharto sekaligus peringatan Supersemar di Masjid At Tin, Jakarta Timur, Sabtu (11/3/2017) malam.

Djarot menanggapi insiden tersebut dengan tenang dan menganggap orang yang menghalanginya sebagai saudara.

"Kita harus jawab dengan perilaku yang baik, dengan senyum, dengan sapa. Mereka juga saudara kita, warga kita," kata Djarot, di sela-sela berkampanye di Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (12/3/2017).

(baca: Djarot Disoraki Saat Hadiri Pengajian Peringatan Supersemar)

Djarot mengatakan ingin meneladani ajaran Nabi Muhammad SAW yang sabar menghadapi orang-orang yang menentangnya.

"Apa yang saya terima itu kecil, enggak ada apa-apanya dibandingkan yang dicontohkan oleh Rasul. Beliau dihina, bahkan dilempari kotoran, dicaci maki, bahkan mau dibunuh, enggak apa-apa. Karena itulah kita ingin meneladani ajaran Rasul untuk memperbaiki, menyempurnakan akhlak kita semua," ujar Djarot.

(baca: Djarot: Yang Undang Enggak Ribut, Kok Orang Lain Ribut?)

Sebelum meminta orang memperbaiki akhlak, Djarot ingin memulainya dari diri sendiri. Dia menyatakan tidak ingin menyalahkan siapa-siapa terkait insiden pada Sabtu malam tersebut.

"Maafkan saja, ya enggak apa-apa," ujar Djarot.

"Doakan supaya segera diberikan hidayah, diberikan cahaya supaya terbuka hatinya sehingga bisa menerima kita semuanya, sebagai sesama warga bangsa. Mereka itu juga saudara saya, sebangsa dengan saya," ujar Djarot.

Saat menghadiri acara tersebut, Djarot sempat disoraki dan dihalangi masuk ke dalam lokasi acara di Masjid At Tin, TMII, Jakarta Timur. Namun dia akhirnya berhasil masuk.

Menurut Djarot, undangan yang dia terima adalah undangan VIP. Djarot mengatakan tujuannya hadir ke acara itu adalah untuk menghormati keluarga Soeharto yang mengundangnya dan ingin mengikuti acara shalawat serta zikir nasional untuk negeri.

Saat berhasil masuk ke dalam masjid, Djarot bercerita dia sempat dihampiri oleh Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto. Kata Djarot, Titiek berterima kasih karena dia telah hadir memenuhi undangan.

Kompas TV Djarot Ditolak Hadiri Shalawat di Masjid Attin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com