Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Diskon di "Mothercare Bazaar", Antrean hingga Dua Lantai

Kompas.com - 21/03/2017, 21:20 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa yang tak tertarik tawaran diskon? Apalagi potongan harga hingga 70 persen. Banyak orang rela antre panjang berjam-jam.

Seperti yang terlihat di acara "Mothercare Bazaar", yang digelar di Senayan City, Jakarta.

Siapkan tenaga dan mental jika ingin berburu berbagai produk anak dengan potongan harga di acara tersebut.

Bazar yang menjual kebutuhan anak berbagai merek itu dibuka pada Selasa (21/3//2017).

Pantauan Kompas.com pada Selasa petang, panitia terpaksa menutup antrean sekitar pukul 18.00 WIB. Pasalnya, antrean sudah terlalu panjang.

Sebagai gambaran, acara digelar di lantai 8 Senayan City. Antrean mengular, berputar-putar hingga lantai 7.

Mereka yang mengantre hampir seluruhnya kaum perempuan, khususnya ibu-ibu.

Beberapa pengunjung ada yang memaksa masuk antrean. Setelah dibujuk, panitia mengizinkan mereka masuk antrean.

Namun, pantia tak menjamin mereka bisa masuk ke dalam ruang bazar. Pasalnya, bazar ditutup pukul 22.00 WIB.

Di luar ruang bazar, panitia menyediakan bangku untuk pengunjung yang mengantre. Karena antrean terlalu panjang, sebagian pengunjung harus rela berdiri.

Panitia membatasi mereka yang masuk agar di dalam ruang bazar tidak berdesakan sehingga tetap nyaman berbelanja.

"Ibu-ibu sudah dari jam berapa datang?" tanya panitia, menghibur pengunjung yang menunggu di luar ruang bazar.

"Tadi ada yang sudah antre dari jam 8.30 pagi, bu. Kami baru buka jam 10.00," tambah dia.

- Suasana Mothercare Bazzar di Senayan City, Jakarta, Selasa (21/3/2017).

Berbagai produk keperluan anak dan ibu dijual di dalam bazar. Diskon yang ditawarkan mulai dari 30 persen hingga 70 persen.

Ada pula harga spesial khusus barang-barang yang sedikit rusak, namun tetap layak pakai.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com