Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: 18 Bulan Pakai Baju Biru Tiap Rabu Hanya untuk Gaet Hati PAN

Kompas.com - 22/03/2017, 18:02 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengungkapkan, ia dan pasangannya Anies Baswedan sudah sejak lama menunggu dukungan dari PAN pada Pilkada DKI Jakarta.

Dalam sambutan acara deklarasi dukungan DPP PAN untuk dia dan Anies, Sandi bahkan bergurau dengan menyebut warna biru khas PAN.

"Puji syukur bahwa hari ini, finally arrived, terutama buat saya. 18 bulan saya pakai baju biru tiap Rabu, hanya untuk gaet hati PAN," kata Sandi yang disambut tawa oleh jajaran pengurus DPP PAN, Rabu (22/3/2017) sore.

Sandi juga mengucapkan, akan sangat keterlaluan apabila Anies dan dirinya tidak menerima dukungan dari PAN. Terlebih, jarak antara rumahnya dengan kantor DPP PAN hanya terpaut 50 meter lebih.

 

Baca: PAN Janji Akan All Out Menangkan Anies-Sandiaga

Selain itu, Sandi melihat PAN punya fokus yang sama dengan pihaknya, yakni berkomitmen memajukan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) serta koperasi. Hal ini dinilai Sandi sejalan dengan apa yang mereka perjuangkan untuk Jakarta, yaitu mengatasi ketimpangan serta kesenjangan ekonomi warga.

DPP PAN secara resmi menyatakan dukungan untuk pasangan Anies-Sandi di Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, sore tadi. Pernyataan dukungan ini disampaikan langsung oleh Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan.

Dukungan DPP PAN hari ini juga sebagai penegasan dari pernyataan dukungan DPW PAN DKI Jakarta, pekan lalu, yang dipimpin oleh Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo.

Baca: Santun dan Jadi Teladan, Alasan PAN Pilih Anies-Sandi

Kompas TV PAN Resmi Dukung Anies-Sandi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com