JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, memiliki program kampanye yang berbeda dengan biasanya, yaitu blusukan online "Kepoin Pelayan Jakarta".
Dalam program ini, mereka berdua akan menjawab pertanyaan-pertanyaan netizen yang masuk melalui media sosial.
Djarot menilai, program ini memberinya pengalaman seru dalam menjawab pertanyaan anak muda.
"Saya pikir untuk anak-anak muda cukup bagus ya karena kita bisa berdialog dan menjawab beberapa pertanyaan yang lucu-lucu kadang-kadang juga substansif melalui Twitter," ujar Djarot di Jalan Pademangan VIII, Jakarta Utara, Kamis (23/3/2017).
(Baca juga: Anies Tak Takut Suara Anak Muda Tergerus Kampanye "Online" Ahok-Djarot)
Apalagi, pertanyaan yang datang bukan hanya dari anak-anak muda Jakarta. Mereka yang berasal dari luar Jakarta juga ikut "Kepoin Pelayan Jakarta", misalnya anak muda dari Kediri dan Ponorogo.
"Saya senangnya apa? Mereka ini mau apa yang baik di Jakarta ini kalau bisa diaplikasikan juga di wilayahnya, ini kan positif," ujar Djarot.
Dengan cara itu, mereka bisa memberi inspirasi lebih luas. Tidak hanya kepada warga Jakarta, tetapi juga untuk warga Indonesia.
Gaet anak muda
Djarot belum mengetahui nantinya program ini akan dibuat rutin atau tidak. Namun, dia mengaku menikmati program itu.
Dia mengatakan, program blusukan online mendekatkan Ahok-Djarot dengan para generasi milenial.
"Bagaimana pun ini dunia kita, sekarang dunia teknologi informasi, itu bagi mereka mereka yang milenial supaya dekat ya antara kita dengan anak-anak muda," ujar Djarot.
(Baca juga: Strategi Kampanye "Online" ala Ahok)
Ia sebenarnya tidak tahu seberapa efektif program ini dalam menggaet pemilih muda. Djarot mengatakan, selama itu program yang bagus, mereka akan lakukan.
"Saya sih jalan terus kalau ada inisiatif seperti itu dan kami anggap itu baik," ujar Djarot.