Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meliput Banjir, Wartawan NET TV Dipukul dan Diludahi Sekelompok Pemuda

Kompas.com - 12/04/2017, 10:45 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wartawan NET TV, Haritz Ardiansyah, tiba-tiba dipukul dan diludahi tanpa alasan jelas saat meliput banjir di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2017) dini hari tadi.

Sebelum dipukul, Haritz yang sedang mengambil video menggunakan kamera merekam sebuah mobil Mini Cooper B 909 JCW yang mogok diduga akibat banjir.

"Saya ngambil gambar sekitar lima meter dari mobil itu yang kebetulan mobil Mini Cooper biru punya teman si pelaku. Tiba-tiba dia langsung tunjuk saya dan nyamperin saya, sambil teriak-teriak lalu dorong dan mukul saya," kata Haritz saat dihubungi Kompas.com, Rabu pagi.

Tanpa alasan yang jelas, Haritz dipukul di bagian mata sebelah kiri. Setelah dipukul, beberapa teman dari anak muda yang memukul Haritz ikut mengerumuni dan melontarkan kata-kata kasar sambil minta rekaman video di kamera dihapus.

Baca: Seorang Wartawan di Madiun Dianiaya Sejumlah Oknum Berseragam TNI AD

Haritz yang dipukul masih coba bersabar dan mundur dari tempat tersebut. Namun, sekelompok laki-laki yang berjumlah tiga orang masih berteriak kemudian menghampiri lagi lalu meludah ke wajah Haritz.

"Dia minta rekamannya dihapus. Belum sempat dihapus, kamera saya ditarik, card saya diambil terus dibuang. Dia masih narik kamera saya mau dibanting, tapi saya tahan sampai view finder-nya copot," tutur Haritz.

Penyerangan terhadap Haritz kemudian dilerai oleh sopirnya yang berada tidak jauh dari lokasi. Setelah Haritz dan sopir masuk ke dalam mobil, anak muda yang memukul dan meludahi Haritz datang lagi ke mobil tersebut dan menendang bodi mobil hingga penyok.

Malam itu juga, Haritz langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan. Haritz juga telah menjalani visum di Rumah Sakit Pusat Pertamina.

Baca: Persimpangan Pilihan Jakob Oetama, Menjadi Guru atau Wartawan...

Haritz menyayangkan kejadian tersebut. Terlebih, pelaku sama sekali tidak bicara baik-baik dan langsung melakukan kekerasan serta merendahkan profesi wartawan.

"Itu yang saya tidak terima, profesi kita direndahkan. Saya berharap polisi cepat memproses laporan ini," ujar dia.

Kompas TV Kepolisian Daerah Sumatera Utara menangkap pelaku pembunuhan wartawan surat kabar mingguan yang tewas pada Rabu (29/3) lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com