Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres Bekasi: Masalah Bekasi Berasal dari Warga Luar

Kompas.com - 13/04/2017, 10:34 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Bekasi Kota bersilaturahmi dengan GP Ansor dan Banser membahas gerakan radikalisme di Kota Bekasi, Rabu (12/4/2017).

Dalam silaturahmi tersebut, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hero Hendrianto Bachtiar berkeluh kesah soal penolakan Gereja Santa Clara yang diwarnai kekerasan terhadap anggota polisi.

"Perihal permasalahan Santa Clara di mana saya menyampaikan kepada massa aksi kisruh bahwa yang kalian timpuk dan sumpahi itu adalah saudara-saudara kalian juga, lalu salah kami (polisi) apa?" kata Hero dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/4/2017).

Hero menjelaskan kepada Ansor bahwa Bekasi merupakan barometer wilayah lain karena menyimpan masalah yang berlarut-larut. Ia meminta bantuan Ansor dan Banser menumbuhkan tenggang rasa dengan kelompok beragama lainnya.

"Bahwa permasalahan yang ada di Kota Bekasi, itu berasal dari warga luar yang membuat kisruh Kota Bekasi yang meninggalkan isu yang berlebihan di luar Kota Bekasi," ujar Hero.

Hero mengatakan tindak kekerasan yang kini mulai merambah ke kalangan pelajar harus enyah dari bumi Bekasi. Hero mengatakan ketertiban masyarakat berpengaruh besar terhadap stabilitas perekonomian yang membangun negeri ini.

Adapun pimpinan GP Ansor Bekasi M Joefry menyampaikan pihaknya serentak bersilaturahmi ke seluruh satuan kepolisian di wilayah Jawa Barat terkait ancaman radikalisme.

"Menolak kelompok yang menyebarkan dakwah, dan kajian agama yang tidak berhaluan pada ideologi bangsa ini yaitu Pancasila, UUD, dan NKRI yang ada di Kota Bekasi, maka dengan ini harus dibubarkan," kata Joefry.

Pihak GP Ansor dan Banser juga menyesali adanya khatib di masjid-masjid yang sering mengkafirkan orang lain dan tidak mau diajak diskusi. Mereka juga melaporkan penyebaran pamflet oleh orang-orang yang mengatasnamakan mereka sebagai Hizbut Tahrir Indonesia pada saat shalat Jum'at.

Baca: Keteguhan Wali Kota Bekasi Pertahankan Gereja Santa Clara

Pamflet tersebut berisi ajakan kebencian yang disebar di lokasi-lokasi yang berdekatan dengan sekolahan. Mendengar hal ini, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hero Hendrianto Bachtiar meminta Ansor maupun masyarakat melaporkan pamflet tersebut.

"Apabila ada selebaran di wilayah Anda silakan diambil dan akan kita bandingkan dengan selebaran lainnya, bila sama berarti ada organisasi besar yang akan meruntuhkan negara ini," kata Hero.

Hero mengingatkan bahwa Bekasi akan menjadi tuan rumah liga pertandingan sepak bola dengan total 34 pertandingan selama setahun. Ia meminta agar keamanan dan ketertiban senantiasa dijaga.

Kompas TV Unjuk Rasa Menolak Pembangunan Rumah Ibadah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com