Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Bentuk Tim Pengarah, Pakar, dan Sinkronisasi, Apa Bedanya?

Kompas.com - 08/05/2017, 18:23 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan mengungkapkan punya tiga tim yang diumpamakan sebagai tiga pilar dalam menyerap ide dan gagasan warga Jakarta sebelum dilantik Oktober 2017 mendatang.

Tiga tim yang dimaksud adalah tim pengarah, tim pakar, dan tim sinkronisasi. Lantas, apa beda di antara ketiga tim tersebut?

"Tim pengarah ini adalah mereka yang selama ini sudah bekerja memperjuangkan aspirasi yang macam-macam aspirasinya. Ada yang berbentuk relawan, ada yang bentuk individu-individu yang peduli. Nah semuanya ditampung lewat tim pengarah," kata Anies saat konferensi pers di kediaman Boy Sadikin, Jalan Borobudur Nomor 2, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/5/2017).

Tim pengarah diketuai oleh mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso dan mantan politikus PDI-P Boy Sadikin.

Baca: Anies: Ada Orang yang Mengaku Tim Sinkronisasi Kami

Selain itu, juga ada Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera dan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto. Adapun orang-orang di dalam tim pengarah ini merupakan simpul-simpul relawan selama Anies dan pasangannya, Sandiaga Uno, berkampanye kemarin.

Mardani juga merupakan Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi serta Boy adalah Ketua Bidang Relawan untuk Anies-Sandi.

Kemudian, tim pakar merupakan orang-orang yang sebelumnya telah menyusun program kerja untuk kampanye Anies-Sandi.

Mereka juga menggodok konsep yang kemudian dijabarkan ke dalam program-program kerja berjumlah 23 poin. Tim pakar diisi oleh sejumlah praktisi dan akademisi, dengan diketuai oleh mantan komisioner KPK Bambang Widjojanto serta Adnan Pandu Praja.

"Lalu nanti tim sinkronisasi itu yang bekerja menerjemahkan aspirasi yang muncul dari warga, janji yang sudah kami buat menjadi program yang bisa dimasukkan ke dalam APBD," tutur Anies.

Baca: Anies: Rumah Partisipasi Bukan buat Lapor Gorong-gorong, KJP, BPJS...

Anies mengungkapkan, sampai saat ini, pihaknya masih merampungkan tim sinkronisasi. Sedangkan tim pengarah dan tim pakar sudah mulai bekerja dengan bertempat di kediaman Boy yang dijadikan Rumah Partisipasi.

"Komposisi (tim sinkronisasi) akan ramping, enggak banyak-banyak," ujar Anies.

Kompas TV Anies- Sandi: Dari Tim Transisi ke Tim Sinkronisasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KNKT Masih Telusuri Penyebab Pilot Ingin Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst BSD

KNKT Masih Telusuri Penyebab Pilot Ingin Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst BSD

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Batasi Satu Alamat Rumah Maksimal 3 KK

Pemprov DKI Bakal Batasi Satu Alamat Rumah Maksimal 3 KK

Megapolitan
Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Megapolitan
Sudah Dievakuasi, Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Dibawa ke Bandara Pondok Cabe

Sudah Dievakuasi, Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Dibawa ke Bandara Pondok Cabe

Megapolitan
Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri

Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri

Megapolitan
Marak Kasus Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Imbau Masyarakat Kunci Ganda Kendaraan

Marak Kasus Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Imbau Masyarakat Kunci Ganda Kendaraan

Megapolitan
'Berkah' di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

"Berkah" di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

Megapolitan
Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Megapolitan
Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Megapolitan
KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Megapolitan
Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com