Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Pendukung Ahok di Pengadilan Tinggi DKI Diminta Membubarkan Diri

Kompas.com - 12/05/2017, 19:35 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Kapolres Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ari Seto meminta agar massa pendukung Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang melakukan aksi di depan Gedung Pengadilan Tinggi DKI membubarkan diri. 

Aksi yang telah berlangsung sejak siang tadi menuntut agar Pengadilan Tinggi mengabulkan penangguhan penahanan dan banding atas vonis 2 tahun yang dijatuhkan hakim kepada Ahok.

"Saya mengapresiasi apa yang saudara sampaikan, tapi menurut undang-undang, ada aturan jam 18.00  saudara-saudarku sudah harus kembali ke rumah masing-masing karena unjuk rasa harus berakhir," ujar Suyudi, Jumat (12/5/2017).

 

Baca: Minta Ahok Dibebaskan, Massa Pendukung Aksi di Pengadilan Tinggi DKI

Hingga pukul 18.27 WIB, massa masih tampak memadati depan Gedung Pengadilan Tinggi.

Tampak permintaan dari Suyudi tidak digubros oleh massa. Massa aksi malah menyalakan lilin sambil menyanyikan lagi "Padamu Negeri".

"Ahok adalah mutiara bangsa, bebaskan Ahok," teriak massa aksi.

Polisi berpakaian lengkap dengan tameng dan helm tampak sudah bersiaga untuk membubarkan massa.

Namun, karena  sebagian massa aksi adalah wanita, pihak kepolisian menerjunkan  polwan di area terdepan.

Sekitar pukul 18.33 WIB, Suyudi kembali menghimbau agar massa membubarkan aksi.

"Silahkan bapak ibu, ya korlipnya untuk mengatur," ujar Suyudi.

 

Baca: Djarot: Aksi Simpatik Pendukung Ahok Jadi Warning Bagi Kita Semua

Salah satu oator aksi kegiatan juga meminta agar massa aksi membubarkan diri.

"Aturan jam 18.00, kan dikasih waktu sama pihak kepolisian. Kalau mau besok kemari lagi," ujar orator tersebut.

 Hingga pukul 18.56, massa masih belum mau untuk membubarkan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com