Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Minta Polisi Cari Penyebar Foto Firza yang Direkayasa

Kompas.com - 15/05/2017, 21:23 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -Azis Yanuar, pengacara Firza Husein meyakini foto dan percakapan via Whatsapp yang beredar luas di masyarakat bukanlah foto kliennya.

Pengacara meyakini, foto dan percakapan tersebut merupakan rekayasa untuk memfitnah kliennya.

Azis juga menyesali mengapa pihak kepolisian tidak mencari siapa yang menyebar foto berkonten pornografi tersebut.

"Masa kalau ada HP ilang yang dicari korbannya dulu, gimana. Menurut saya ini preseden penegakkan hukum yang sangat buruk. Ini kecenderungannya ke mana sih," ujar Azis kepada Kompas.com, Senin (15/5/2017).

Azis menambahkan, seharusnya polisi memburu penyebar foto tersebut. Bukan malah memeriksa kliennya yang dalam kasus ini merupakan korban fitnah.

Baca: Ahli: Sosok Tanpa Busana pada Foto Chat WhatsApp adalah Firza

"Lah ini delik laporan apa delik umum. Kenapa yang jadi korban diperiksa, tapi yang nyebarnya dan membuat masalah tidak diperiksa," ucap dia.

Mengenai pernyataan Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan yang mengatakan jika Firza merasa difitnah harusnya membuat laporan polisi, Azis mengaku kliennya sempat memikirkan untuk melapor ke polisi.

"Ya ada, sudah ada niat ke sana (lapor), cuma kita menunggu, ini penegak hukumnya bener enggak nih," kata Azis.

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan sebelumnya mengatakan, sejumlah barang yang disita dari rumah Firza Husein identik dengan foto yang beredar di internet.

Baca: Firza Husein Bersedia Dikonfrontasi dengan Rizieq

Menurut Iriawan, dengan temuan tersebut seharusnya Firza tidak bisa mengelak dalam kasus konten pornografi dalam percakapan via WhatsApp yang diduga juga melibatkan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

"Kan sudah nyebar tuh di medsos. TV-nya jelas, tegelnya jelas, lantainya jelas. Harusnya (tidak bisa mengelak), begitu kan," ujar Iriawan, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (26/4/2017).

Sementara itu, mengenai Firza yang membantah bahwa foto-foto berkonten pornografi yang beredar di media sosial adalah dirinya, Iriawan tak mempermasalahkannya. Menurut dia, hal tersebut dapat dibuktikan di pengadilan.

"Sekarang begini saja, jika difitnah sama orang marah enggak? Kira-kira lapor (polisi) enggak? Firza lapor enggak?" kata Iriawan.

Kompas TV Penyidik Polda Metro Jaya telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Firza Husein dan Fatima atau yang sering disebut Kak Emma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com