Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Vending Machine" untuk Tiket di Stasiun KRL Ditambah

Kompas.com - 23/05/2017, 11:04 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KRL Commuter Jabodetabek (KCJ) menambah commuter vending machine (C-Vim) bagi pengguna KRL yang bertransaksi menggunakan KMT (Kartu Multi Trip) dan THB (Tiket Harian Berjaminan).

C-Vim ditambahkan guna mengurai antrean penumpang KRL yang kerap mengular saat jam-jam sibuk.

"Stasiun yang akan kedatangan C-Vim antara lain Stasiun Kebayoran, Parung Panjang, Maja, Cibinong, Jatinegara, Duren Kalibata, serta seluruh stasiun layang dari Cikini hingga Jayakarta," kata Direktur Utama PT KCJ Muhammad Nurul Fadhila melalui keterangan tertulis pada Selasa (23/5/2017).

Fadhila menjelaskan, total ada 42 stasiun KRL commuter line Jabodetabek yang akan terpasang C-Vim secara bertahap, selain yang telah disebutkan di atas.

Puluhan stasiun itu nantinya akan terpasang tambahan 186 unit C-Vim. C-Vim yang disediakan dibedakan, antara C-Vim khusus untuk KMT dan C-Vim khusus pengguna THB. Fadhila juga mengungkapkan, desain C-Vim yang baru ini lebih kecil dan diharapkan bisa lebih fleksibel untuk ditempatkan di ruang kosong tiap stasiun.

Sejak akhir 2015, PT KCJ mencatat ada 50 unit C-Vim yang terpasang di 13 stasiun KRL Jabodetabek. Ke depan, pihaknya akan menambah lagi jumlah C-Vim sekaligus mengurangi sedikit demi sedikit keberadaan loket di dalam stasiun.

"Loket nantinya hanya melayani penjualan KMT baru dan penyelesaian keluhan terkait transaksi e-ticketing," kata Fadhila.

Kebijakan pengurangan loket sebelumnya telah diterapkan di Stasiun Bogor, Pondok Cina, Manggarai, Bekasi, Sudirman, Juanda, Jakarta Kota, Palmerah, dan Pondok Ranji.

Jumlah C-Vim ditargetkan akan bertambah hingga 400 unit sepanjang tahun 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com