Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Amir Sodikin
Managing Editor Kompas.com

Wartawan, menyukai isu-isu tradisionalisme sekaligus perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Bergabung dengan harian Kompas sejak 2002, kemudian ditugaskan di Kompas.com sejak 2016. Menyelesaikan S1 sebagai sarjana sains dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), dan S2 master ilmu komunikasi dari Magister Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina. 

Mereka yang Pertama Mengabarkan Ledakan Bom Kampung Melayu via Twitter

Kompas.com - 25/05/2017, 10:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorFidel Ali

JAKARTA, KOMPAS.com - Ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Rabu (24/5/2017) terdengar keras hingga 1 kilometer. Media sosial, seperti Twitter, menjadi salah satu tools untuk memantau alert atau peringatan dari warga pengguna internet (netizen) terkait peristiwa tersebut.

Dari analisis yang dilakukan Kompas.com, bisa diketahui mereka yang pertama kali mengabarkan soal ledakan tersebut. Twitter dipilih untuk dijadikan medan analisis karena linimasa yang masuk ke netizen berbasis kronologi yang mudah ditelusuri.

Rabu malam yang sibuk. Arah lalu lintas menuju Kampung Melayu dilaporkan padat. Akun Twitter TMC Polda Metro Jaya yaitu @TMCPoldaMetro melaporkan, "19:50 Imbas antrian keluar masuk kendaraan di Kokas, Underpass Casablanca arah ke Kampung Melayu lalin padat. @my_t0t0."

Malam terus merayap hingga mendekati pukul 21.00. Flyover Kampung Melayu masih macet. Di Google Maps, lalu lintas di daerah itu tampak "merah".

Seorang pengguna akun Twitter, Ikhsan Agustama, malam itu kebetulan melintas di atas flyover Kampung Melayu. Melalui akun Twitter-nya, ia mendengar ledakan keras.

"Di kampung melayu ada yg meledak!! Apaan tuh ye? Gwe pas diatas flyover kampung melayu pulak!#LiveReport#KebetulanLewat," kata Ikhsan Agustama, pengguna akun Twitter @ikhsan_agustama pada Rabu malam pukul 20.58.

Dari twit Ikhsan tersebut, tampak bahwa ledakan terjadi sebelum pukul 21.00. Waktu pasti ledakan ini masih perlu dikonfirmasikan dengan catatan CCTV yang hingga kini belum diungkap.

Kisah Ikhsan tak berhenti sampai di situ. Ternyata, masih ada satu ledakan lagi terdengar keras.

Kita harus berterima kasih juga kepada Ikhsan Agustama‏ karena dia juga melaporkan ledakan kedua. "Anjir!! Kerasa ledakan kedua!! Parah!! Mana macet lg ni flyover kampung melayu!," katanya pada pukul 21.01.

TWITTER/Ikhsan_Agustama Twit kedua Ikhsan Agustama terkait ledakan bom di Kampung Melayu, Rabu (24/5/2017) malam pukul 21.01.

Jarak nge-twit dari ledakan pertama ke ledakan kedua hanya berselang 3 menit. Satu menit berselang dari twit Ikhsan, pengguna lain juga mengkonfirmasi soal dua kali ledakan di Kampung Melayu.

"Di kampung melayu terminal ada ledakan berasal dari busway transjakarta 2x," kata Vorexell dengan akun @vorexell pada pukul 21.02.

Soal laporan adanya korban jiwa, pertama kali dikabarkan oleh Cippy Cip dengan akun @cippy_85. "Ada 2x ledakan d terminal kampung melayu... Ngacir menyelamatkan diri. Kayaknya ada korban jiwaaaaa," katanya pada pukul 21.02.

Akun @yunadiyuna juga mengonfirmasi ledakan itu, namun ia sempat menyangka itu suara ban pecah. Bisa pula, ia merasa curiga karena pecah ban seharusnya tak sekencang itu suaranya. "Kampung Melayu ada Bom ? Pecah ban dahsyat gini suaranya," katanya.

Teriakan "ada bom....ada bom" akhirnya terdengar di sekitar lokasi kejadian, di sekitar halte transjakarta di Terminal Kampung Melayu. Konfirmasi itu diperoleh dari laporan akun @inaslabibh. "Tibatiba ada yg teriak bom d kampung melayu," katanya.

Dari semua twit itu, baru pada pukul 21.05, seseorang dengan akun @leonardSA mengirim twit yang juga mengabarkan soal ledakan keras. Twit dari @leonardSA inilah yang merupakan twit pertama yang memilki amplifikasi lebar karena ditwit ulang hingga 408 kali dan disukai sebanyak 58 kali.

Twit @leonardSA menjadi twit pertama yang menyebar lebih luas. Dari data posisi pengguna Twitter, ia hanya berada 200an meter dari peta Google Maps terminal Kampung Melayu.

Halaman berikutnya: Seperti apa twit @leonardSA?

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com