Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Tujuan Sumarsono Bertemu DPRD DKI dan Djarot?

Kompas.com - 26/05/2017, 12:33 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono diundang ke Balai Kota DKI Jakarta untuk bersilaturahim dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Djarot Saiful Hidayat dan DPRD DKI Jakarta. Djarot mengatakan kegiatan itu sekaligus untuk meminta kejelasan tentang wewenang pembahasan anggaran pada masa transisi seperti saat ini.

"Ini menjadi sangat penting supaya kita mendapatkan kejelasan yang sama, sehingga tidak ada perbedaan persepsi di antara kita semua di dalam proses penyusunan RAPBD 2018 yang sekarang sudah pada tahap penyusunan RKPD dan RPJMD sebelum masuk ke KUA-PPAS," kata  Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (26/5/2017).

Saat ini sedang terjadi proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) DKI 2017, Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) 2018, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2022.

Kewenangan tiga jenis anggaran itu saling beririsan. Ada anggaran yang masih wewenang Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang akan berakhir masa tugasnya pada Oktober mendatang dan ada juga yang wewenang gubernur dan wakil gubernur terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang mulai bertugas pada Oktober itu.

Namun sebagian anggaran yang menjadi wewenang Anies-Sandi, sudah mulai dibahas di era Djarot.

Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik, yang juga kader Partai Gerinda -partai pendukung Anies dan Sandi- mengatakan perlu kejelasan tentang pembahasan RPJMD dan RKPD.

"Saya kira perlu mendapat diskusi yang banyak antara kita karena yang akan berhadapan adalah banggar dan eksekutif. Kita diskusikan bagaimana pegangan di atasnya. Apakah RPJMD terlebih dahulu atau boleh tidak gunakan RPJMD?" kata Taufik.

Sumarsono mengatakan sudah mendengar permasalahan itu. Sumarsono mengemukakan, gubernur dan wakil gubernur terpilih memerlukan celah untuk bisa berkomunikasi dengan Pemprov DKI pada masa transisi.

Sementara, pemerintahan lama yang dipimpin Djarot saat ini merasa wajib menyelesaikan tugas hingga akhir masa jabatan. Sumarsono menyambut baik langkah Anies-Sandi membentuk tim sinkronisasi.

"Kecanggungan ini disambung tim sinkronisasi yang tadinya bernama tim transisi. Saya tolak istilah tim transisi, ini bukan kabinet baru. Ini menyinkronkan visi-misi Anies-Sandi," kata Sumarsono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com