Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layanan Uber Kini Bisa Dipesan Lewat Aplikasi Trafi

Kompas.com - 29/05/2017, 14:34 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengguna layanan Uber mulai saat ini dapat memesan layanan tersebut melalui aplikasi transportasi publik Trafi.

Uber menjadi layanan transportasi umum non-massal pertama yang masuk dalam Trafi.

Dapat dipesannya layanan Uber melalui aplikasi Trafi ditandai dengan penandatangan kerja sama antara Head of Public Policy and Goverment Affairs Uber Indonesia, Jhon Colombo dengan Country Manager Trafi Indonesia, Dimas Dwilasetio di Kantor Uber, Plaza UOB, Jakarta, Senin (29/5/2017).

Pada kesempatan itu, Jhon mengatakan bahwa kerja sama pihaknya dengan Trafi dilatarbelakangi banyaknya pengguna Uber yang juga merupakan pengguna KRL commuter line dan bus transjakarta.

"Hampir 30 persen perjalanan Uber dimulai dan berakhir kurang dari 200 meter dari stasiun kereta. Ini sangat penting dan jadi pertimbangan kenapa kita sangat mengutamakan partnership dengan aplikasi seperti Trafi," kata Jhon.

Baca: Tingkatkan Penggunaan Transportasi Publik, Pemprov Jakarta Gaet TRAFI

Seperti diketahui, aplikasi Trafi menyediakan informasi bagi penggunanya yang hendak berpergian dengan transportasi umum.

Aplikasi Trafi menawarkan pilihan beberapa jenis moda, dari mulai KRL, transjakarta, angkot, hingga akhirnya kini dengan Uber.

Menurut Jhon, kebanyakan pengguna Uber adalah pengguna yang mengkombinasikan beberapa moda transportasi dalam satu kali perjalanan.

Mayoritas dari mereka menggunakan layanan Uber pada kilometer pertama dan kilometer terakhir perjalalan.

"Dengan begini kita melihat sebetulnya kita simbiosis dengan transportasi massal, bukan bertentangan. Kita bisa bekerja sama untuk memberikan opsi bagi masyarakat kota besar sehingga bisa mengurangi ketergantungan pada mobil pribadi," ucap Jhon.

Baca: Trafi Diharapkan Dorong Warga Beralih ke Transportasi Umum

Seperti pemesanan langsung pada aplikasi Uber, pada pemesanan melalui Trafi, pengguna juga dapat melihat durasi perjalanan dan estimasi biaya.

Dengan menekan tombol opsi berlogo Uber, pengguna akan secara otomatis masuk ke dalam aplikasi Uber dan ditawarkan berbagai jenis layana Uber, baik UberX maupun UberMotor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com