Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Tawuran dan Geng Motor, Polisi Bekasi Fokuskan Pengamanan di Perbatasan

Kompas.com - 30/05/2017, 19:24 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Wijonarko mengatakan bahwa ia sudah meminta sejumlah kepolisian sektor di wilayah Kota Bekasi untuk mengamankan daerah-daerah perbatasan Kota Bekasi dari aksi tawuran warga dan aksi geng motor.

"Beberapa polsek sudah memetakan dan membentuk pos-pos pengamanan terutama di wilayah-wilayah perbatasan Kota Bekasi," ujar Wijonarko di Mapolres Metro Bekasi Kota, Selasa (30/5/2017).

(Baca juga: Polisi Ajak Masyarakat Antisipasi Maraknya Geng Motor)

Menurut dia, lokasi yang rawan aksi tawuran dan geng motor itu berada di jalan atau tempat keramaian. Wijonarko mengatakan, bila diperlukan, pihaknya akan menggelar razia.

Kepolisian Resort Kota Bekasi memfokuskan pengamanan di daerah-daerah perbatasan seperti wilayah Pondok Gede yang berbatasan dengan Jakarta Timur.

Selain itu, di wilayah Kota Bekasi yang berbatasan dengan Kabupaten Bekasi. Wijonarko juga mengatakan, pihaknya akan melakukan tindakan tegas apabila ada aksi tawuran.

Apalagi jika aksi tersebut membahayakan petugas dan nyawa orang lain. Polres Metro Bekasi Kota pada Senin (29/5/2017) pukul 21.00 WIB mengamankan delapan remaja yang diduga tawuran di wilayah Bekasi Selatan dengan barang bukti senjata tajam berupa celurit dan pedang katana.

(Baca juga: Pengakuan Geng Motor "Tambun 45" soal Alasan Bawa Senjata Tajam)

Polisi juga mengamankan 19 remaja yang diduga ingin tawuran di Kecamatan Bantargebang pada Senin pukul 23.00 dan Selasa (30/5/2017) pukul 02.00 WIB.

Barang bukti yang diamankan berupa sarung yang dimodifikasi menjadi sebuah alat pecut dan ujungnya berisi batu.

Oleh karena itu, Wijonarko menekankan jajaran Polres Metro Bekasi Kota untuk terus melaksanakan patroli setiap malam dan membuat pos-pos pantau di lokasi rawan tawuran.

Kompas TV Polres Jaktim Gelar Operasi Cipta Kondisi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Megapolitan
Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Megapolitan
Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Megapolitan
Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: 'Don't Worry'

Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: "Don't Worry"

Megapolitan
DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Megapolitan
Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Megapolitan
Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Megapolitan
Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Megapolitan
Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Megapolitan
DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Megapolitan
Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Megapolitan
Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com