Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MF Jadi Korban "Bullying" Teman-temannya Selama Setahun

Kompas.com - 18/07/2017, 19:16 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Perundungan atau bullying terhadap MF (19) diketahui sudah berlangsung sejak hampir setahun terakhir, atau sejak dia mulai menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi pertengahan 2016.

Ibunda MF, Elis Sukarsih (57), mengatakan selama ini MF menutupi aksi bullying yang diterimanya dan tidak pernah menceritakan kepada keluarganya.

MF baru bercerita pada keluarga setelah video bullying yang dia alami viral di media sosial.

"Menurut dia sudah sejak semester pertama, jadi satu tahun," kata Elis, saat ditemui di rumahnya di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2017).

Pada kesempatan yang sama, ayah MF, Mansur (67), menyebutkan berbagai tindakan bullying yang pernah dialami anaknya mulai dari yang bersifat verbal hingga fisik.

"Dikata-katain, diledek, diumpat, disembunyiin tas sama laptopnya," kata Mansur.

Mansur juga menyebut para pelaku bullying terhadap anaknya pernah dengan sengaja menjatuhkan sepeda motor MF saat dia tengah berada di parkiran.

"Motornya direbahkan. Saya pernah mendengar," kata Mansur.

(baca: Ayah Korban "Bullying" di Gunadarma Keberatan Anaknya Disebut Berkebutuhan Khusus)

Pihak Rektorat Universitas Gunadarma sampai saat ini belum memberikan sanksi terhadap mahasiswanya yang menjadi pelaku bullying terhadap MF. Dari pemeriksaan internal kampus, ada tiga mahasiswa yang mengakui sebagai pelaku bullying terhadap MF.

Ketiganya merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi angkatan 2016, masing-masing berinisial AA, PDP, dan YII.

Wakil Rektor III Universitas Gunadarma Irwan Bastian mengatakan, belum adanya sanksi disebabkan karena masih berlangsungnya pemeriksaan terhadap para mahasiswa yang terkait kasus tersebut, baik para pelaku, korban, maupun saksi yang melihat kejadian itu.

"Butuh waktu untuk mengumpulkan data dan fakta," kata Irwan, di Kampus Universitas Gunadarma, Jalan Margonda, Depok, Selasa pagi.

Dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan sejauh ini, Irwan menyatakan peristiwa bullying terjadi di kampus Universitas Gunadarma, Depok pada Jumat (14/7/2017).

Menurut Irwan, para pelaku mengaku aksi yang mereka lakukan tidak terencana.

"Mereka tidak bermaksud mem-bullying. Tapi hanya bercanda ke sesama teman sekelas," ujar Irwan.

(baca: Belum Ada Sanksi bagi Pelaku "Bullying" di Universitas Gunadarma)

Kompas TV Perundungan Dialami Mahasiswa Berkebutuhan Khusus (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com