Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Gerebek Gudang Korek Api Palsu di Jakarta Utara

Kompas.com - 19/07/2017, 14:55 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Kepolisian Sektor Penjaringan mengamankan sebuah gudang berisi ribuan korek gas api palsu merek Tokai di Jalan Pluit Karang Karya, Pluit, Jakarta Utara.

Kapolsek Penjaringan AKBP Bismo Teguh mengatakan, pengungkapan kasus itu berawal dari aduan masyarakar serta aduan pemilik merek Tokai yang merasa dirugikan, yaitu PT Tokai Dharma Indonesia.

(Baca juga: Ribuan Korek Palsu Berisi Gas Elpiji Diamankan)

Setelah dilakukan penyelidikan, gudang beserta pemiliknya, HS diamankan polisi pada Juni 2017.

Dari penangkapan itu, ditemukan 353.000 korek api palsu merek Tokai yang diketahui diimpor HS dari China.

"Pemalsuan merek tersebut berasal dari info masyarakat. Kami menyelidiki sampai ke gudang ada 353.000 pieces korek gas Tokai palsu," ujar Bismo di Mapolsek Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (19/7/2017).

Bismo mengatakan, dari keterangan HS, pemalsuan korek api tersebut telah dilakukan selama sebulan. Pemasaran korek dilakukan di dalam dan luar Pulau Jawa.

Untuk mengelabui distributor, HS menjual produk palsu itu dengan harga yang menyamai harga produk aslinya, yakni Rp 70.000 hingga Rp 75.000 per boks. Untuk ecerannya, produk tersebut dijual Rp 2.500 per buah.

(Baca juga: Paket Korek Api Gegerkan Bandara Soekarno-Hatta)

Bismo mengatakan, korek api palsu ini membahayakan penggunanya karena sewaktu-waktu bisa meledak.

Selain itu, ia menekankan bahwa semua produk yang dipasarkan di Indonesia wajib memenuhi standar nasional Indonesia (SNI).

"Seharusnya barang ini enggak bisa masuk ke Indonesia karena barang ini palsu. Barang ini harus memenuhi standar ketentuan yang asli dan legal," ujar Bismo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com