Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Rumahnya Dihancurkan, Rifai Hanya Bisa Menahan Amarahnya

Kompas.com - 01/08/2017, 19:28 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga pemilik bangunan-bangunan liar di eks lahan Taman Bersih Manusiawi Wibawa (BMW) hanya bisa pasrah ketika sejumlah alat berat meratakan rumah atau tempat usahanya.

Tidak ada perlawanan sedikitpun yang diberikan oleh warga di sana ketika tim gabungan dari Pemerintah Kota Jakarta Utara, TNI, Polri, dan Satpol PP melakukan penertiban eks lahan Taman BMW. Rifai (45) contohnya, pria asal Jember, Jawa Timur tersebut hanya bisa menahan emosinya ketika rumah semi permanennya dihancurkan oleh alat berat.

"Ya gimana ya saya mau marah, mau ngamuk kan nggak bisa karena rakyat kecil, nggak bisa apa-apa. Ya harus menerima juga," katanya lirih kepada Kompas.com, Selasa (1/8/2017).

Rifai yang tinggal di Taman BMW sejak 2007 bersama dengan istri dan dua anaknya tersebut merasa diperlakukan semena-mena. Pasalnya, penertiban yang dilaksanakan oleh sebanyak 1.509 anggota gabungan tersebut dianggap Rifai terlalu mendadak sehingga dirinya tidak punya waktu untuk mengosongkan tempat tinggalnya dan mencari yang baru.

"Walaupun katanya sudah dibilangin semalam, tapi kan saya di sini orang perantauan, enggak punya siapa-siapa, jadi untuk memindahkan barang secepat mungkin ya enggak bisa," imbuh dia.

Baca: Penertiban Taman BMW Berlangsung Lancar Tanpa Perlawanan Warga

Penertiban pemukiman di Taman BMW, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Selasa (1/8/2017).Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com Penertiban pemukiman di Taman BMW, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Selasa (1/8/2017).
Tak banyak yang Rifai bisa harapkan ke depannya. Dia berniat akan mencari tempat tinggal baru di Jakarta yang juga bisa dijadikan tempat usaha olehnya.

Namun, jika nantinya dia tidak bisa mendapatkan tempat tinggal di Jakarta lagi, maka dia bertekad akan kembali ke kampung halamannya.

"Ya kalau dapat lagi tinggal di Jakarta dan kalau enggak ya pulang kampung, namanya orang perantauan kan begitu. Insya Allah cari di sini buat masa depan kan masih panjang," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com