JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, pemerintah akan kembali mencanangkan pembangunan jalur lingkar layang atau loop line di Jakarta. Pembangunan loop line bertujuan untuk mengurangi jumlah pelintasan sebidang.
"Pemerintah ingin membangun loop line. Jadi kereta nanti semua di atas, tidak di bawah lagi. (Ini) aturan lama tapi enggak jalan kan, makanya itu sekarang kami jalankan," kata Bambang di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (1/8/2017).
Bambang mengatakan, pembangunan loop line kemungkinan dimulai pada 2018. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memerintahkan pembangunan tersebut dilakukan oleh pihak swasta.
"Pak Menteri Perhubungan memerintahkan kami untuk melakukan exercise kalau bisa yang bangun swasta, bukan pemerintah," kata dia.
Pembangunan loop line akan meningkatkan frekuensi pemberangkatan kereta karena waktu tunggu (headway) setiap pemberangkatan semakin pendek. Loop line juga dibangun dalam upaya meningkatkan jumlah penumpang. PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menargetkan dua juta penumpang per hari pada 2019.
"Sekarang saja yang (penumpang) 1,1 juta, headway-nya itu 5-7 menit, (kereta) lewat, (pelintasan sebidang) tutup, buka lagi, baru 5 menit tutup lagi, nanti kalau 2 juta itu sudah lebih kecil dari 5 menit. Nanti akhirnya kapan jalannya mobil," kata Bambang.
Lihat juga: PT KCJ: Headway KRL Saat Ini Tak Membahayakan
Saat ini, jalur lingkar layang kereta di Jakarta baru ada di sepanjang jalur Manggarai-Kota. Jalur ini dibangun tahun 1992.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.