Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kadis UMKM Berseteru dengan Satpol PP yang "Sikat" PKL Trotoar

Kompas.com - 04/08/2017, 10:59 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terkait pelaksanaan "Bulan Tertib Trotoar", Kepala Dinas Koperasi, UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dan Perdagangan DKI Jakarta Irwandi mengaku sempat kesal akan sikap anggota Satpol PP di tingkat kecamatan.

Irwandi kesal karena satpol PP turut menertibkan pedagang kaki lima (PKL) yang merupakan binaan Dinas UMKM.

"Kemarin satpol PP kurang koordinasi, waktu bersih-bersih trotoar, main garuk-garuk saja. Saya telepon Pak Yani (Kasatpol PP), 'Yan, jangan main garuk-garuk saja dong'," ujar Irwandi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/8/2017).

"Contohnya di Jakarta Timur di Balai Pustaka. Saya bilang 'Lu tahu enggak itu ikon-nya Jakarta Timur'?" ujar Irwandi.

(Baca juga: Satpol PP Sulit Tertibkan Trotoar Wilayah Koja yang Jadi "Pasar Kaget")

Ia mengatakan, lokasi sementara (loksem) PKL biasanya memang terletak di trotoar. Mereka diperbolehkan berjualan di trotoar selama tidak memakan seluruh bagian trotoar.

Jika lebar trotoar adalah 5 meter, maka PKL harus menyisakan 2 meter untuk pejalan kaki. Irwandi mengatakan, pejalan kaki juga membutuhkan PKL yang berjualan di trotoar.

Pelanggan PKL itu, kata Irwandi, kebanyakan berasal dari pejalan kaki sendiri. "Enggak semua pengguna jalan itu marah sama PKL. Mereka kan juga butuh makan di jalan. Cuma memang jangan dihabisin (trotoarnya)," ujar Irwandi.

Ia lantas meminta satpol PP memperhatikan aspek lain yang timbul jika semua PKL di trotoar ditertibkan.

(Baca juga: 31 Titik Trotoar Jadi Fokus Penertiban Pemkot Jakarta Utara)

Irwandi mengatakan, PKL akan kehilangan mata pencaharian mereka dan tingkat kriminalitas bisa meningkat. Hal itu akan menimbulkan masalah baru untuk Pemprov DKI Jakarta.

"Jadi jangan asal main hajar saja. Jangan nanti jadi bersih, trotoar jadi cakep, tetapi pada banyak gembel akhirnya banyak jualan di jalan. Kan capek juga satpol PP, mendingan (PKL) saya tata," ujar Irwandi.

Pemprov DKI Jakarta tengah menggelar Bulan Tertib Trotoar selama Agustus. Penertiban trotoar akan diintensifkan selama bulan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com