JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian mengatakan, keterangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sangat dibutuhkan untuk mengungkap kasus penyerangan dengan air keras oleh orang tidak dikenal terhadap dirinya. Namun hingga saat ini Polri mengatakan masih kesulitan untuk bertemu Novel di Singapura.
Novel berada di Singapura dalam proses penyembuhan matanya yang terkena cairan air keras.
"Intinya kan pernah dari penyidik Polda ke sana pada awal Mei, artinya ingin menggali lebih jauh. Kan kami berbicara soal metode deduktif ya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jumat (4/8/2017).
Menurut Argo, penyidik ingin menggali keterangan Novel soal latar belakang kasus yang pernah dia tangani di KPK. Nanti akan dilihat dari kasus tersebut apakah ada orang yang menaruh dendam terhadap Novel.
"Masalah motif apakah itu dendam pribadi atau pekerjaan. Kan yang lebih mengetahui kan korban. Artinya bahwa korban saat menangani kasus di KPK atau satu potensi atau menciderai korban," kata Argo.
Baca juga: KPK Belum Dapat Informasi Keterlibatan Jenderal Polisi dalam Kasus Novel
Novel disiram air keras seusai menunaikan shalat subuh di Masjid Al-Ikhsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 11 April 2017. Akibat kejadian itu Novel harus mendapat perawatan di rumah sakit di Singapura.
Sejauh ini polisi telah memeriksa 59 saksi untuk mengungkap kasus itu. Polisi juga sempat mengamankan 5 orang yang diduga sebagai pelaku, tetapi kemudian dibebaskan karena tak terbukti.
Selain itu, polisi mengamankan 50 rekaman CCTV dan memeriksa 100-an toko kimia. Sejauh ini, Polri belum dapat mengungkap siapa yang menyerang Novel.
Baca juga: Polri Sebut Keterangan Novel Akan Jadi Pintu Masuk Pengembangan Kasus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.