Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD DKI Ingin Tenaga Ahli untuk Bantu Terima Aduan Masyarakat

Kompas.com - 22/08/2017, 16:51 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapem Perda) DPRD DKI Jakarta Bestari Barus menjelaskan alasan mereka membutuhkan tenaga ahli. Bestari mengatakan masyarakat hampir setiap hari mengadu kepada anggota Dewan di Gedung DPRD DKI Jakarta.

Namun, kata Bestari, anggota Dewan terkadang tidak bisa menerima aduan masyarakat karena sibuk rapat bersama eksekutif.

"Kami sudah beberapa kali dikatakan sombong. Warga bilang 'kami datang ke kantor Bapak, tiga kali datang tapi tidak bisa ketemu'. Padahal kan kami lagi rapat," kata Bestari, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Selasa (22/8/2017).

(baca: Pasal Tenaga Ahli Anggota DPRD Tetap Dimasukan Dalam Raperda)

Bestari mengatakan, tenaga ahli bisa mewakili anggota Dewan menerima aduan warga.
Menurut Bestari, tenaga ahli diperlukan untuk membantu melayani warga, bukan untuk melayani anggota Dewan.

"Kemampuan APBD kita ada dan tenaga ahli bukan untuk melayani kita. Itu untuk melayani masyarakat kok," ujar Bestari.

(baca: DPRD DKI Minta Aspri, Sekwan Bilang Tenaga Ahli Kini Justru Dikurangi)

Aturan mengenai tenaga ahli masuk dalam rancangan peraturan daerah tentang hak keuangan dan administrasi pimpinan dan anggota DPRD DKI Jakarta. Pembahasan pasal per pasal raperda tersebut sudah selesai.

Wakil Ketua Bapem Perda DPRD DKI Merry Hotma mengatakan draf raperda tersebut segera dikirim ke Kementerian Dalam Negeri.

"Setelah besok kami rapimgab dulu, kami langsung bawa ke Kemendagri. Kami harap Kemendagri cepat mengevaluasi sehingga bisa paripurna sebelum 2 September," ujar Merry.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com