Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Agar Terhindar dari Pemerasan Oknum Sopir Taksi "Online"

Kompas.com - 24/08/2017, 14:43 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Belum genap sepekan, Polres Tangerang Selatan sudah menangani dua kasus pemerasan yang dilakukan oknum sopir taksi online. Kedua kasus itu berawal dari sopir taksi online yang menipu penumpangnya kemudian mengancam akan mempermalukan mereka jika tidak menyerahkan sejumlah uang.

Agar tidak terulang kasus serupa, Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Ahmad Alexander mengimbau penumpang tidak memberikan celah pada sopir untuk berbuat hal jahat dan bersikap semestinya terhadap orang asing.

"Intinya, tempatkan semuanya sesuai porsi. Jangan berbuat yang sekiranya bisa memancing orang untuk berbuat jahat, misalnya menceritakan hal-hal pribadi dan semacamnya, dan tetap waspada," kata Ahmad, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/8/2017).

(baca: Ancam dan Peras Penumpangnya, Sopir Taksi Online Dibekuk Polisi)

Ahmad mengatakan, penumpang yang menggunakan jasa transportasi online memberi tahu keluarga atau kerabat ketika memesan layanan tersebut, dan manfaatkan fitur global positioning system (GPS) sebagai jejak digital yang bisa dipantau oleh orang lain.

"jangan ragu untuk menghubungi kepolisian jika menemukan kesulitan atau dugaan tindak pidana apapun," ucap Ahmad.

Pada Minggu (20/8/2017), Polres Tangerang Selatan meringkus Riyan Arterino (27) usai memeras penumpangnya yang masih mahasiswa, NS (20), uang sebesar Rp 1,5 juta.

Riyan memeras NS dengan menghubungi nomor ponselnya dan mengancam akan menyebar video tindak asusila NS dengan kekasihnya selama diantar oleh Riyan dari Sekolah Tinggi Perikanan ke Pondok Rumput Bogor.

Kasus yang sama turut diungkap oleh Polsek Kelapa Dua yang masih berada di bawah naungan Polres Tangerang Selatan, hari ini. Korbannya, seorang perempuan yang identitasnya dirahasiakan, diperas sopir taksi online bernama Surya Wijaya (25) setelah sebelumnya korban bersedia menerima tawaran Surya yang ingin membantunya jadi model.

Surya mensyaratkan korban mengirim foto diri mengenakan pakaian dalam dengan alasan untuk dilihat pencari model asal Korea Selatan.

Namun, Surya malah memeras korban dengan mengancam akan menyebar foto tersebut jika tidak diberi uang Rp 5 juta. Baik Riyan maupun Surya telah ditangkap polisi setelah ada laporan dari pihak korban.

Kedua pelaku ditangkap ketika korban memancing untuk mengambil uang yang diminta di suatu tempat, di mana polisi sudah siap menangkap mereka di sana.

Kompas TV Menjajal Beda Harga Taksi Online dan Taksi Konvensional
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com