Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Royaltrans Disediakan agar Warga Perumahan Mau Naik Transportasi Umum

Kompas.com - 24/08/2017, 15:43 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transjakarta ingin mengakomodasi warga perumahan yang biasanya naik kendaraan pribadi, agar beralih ke kendaraan umum. Karena itu, PT Transjakarta kini menyiapkan bus Royaltrans yang memiliki interior berbeda dengan bus transjakarta umumnya.

Bus Royaltrans memiliki fasilitas lebih daripada bus biasa. Bus itu misalnya dilengkapi pengisi daya baterai ponsel, kursi yang bisa ditarik ke belakang, dan layar televisi.

"Banyak juga pelanggan yang biasa (beraktivitas) dengan mobil pribadi sehingga saat memakai bus ini, masih ada kesan eksklusif," kata Budi di Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (24/8/2017).

Lihat juga: Royaltrans, Bus Transjakarta untuk Mereka yang Merasa Kaya

PT Transjakarta sedang merancang teknis operasional bus Royaltrans bersama dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Hal-hal yang dirancang misalnya perumahan mana saja yang akan dilayani dengan bus itu.

Konsepnya, bus ini bisa menjadi feeder bagi warga perumahan yang ingin masuk ke koridor bus transjakarta.

Bus Royaltrans milik PT Transjakarta yang rencananya digunakan untuk melayani warga perumahan. Foto diambil di Kementerian Perhubungan, Kamis (24/8/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Bus Royaltrans milik PT Transjakarta yang rencananya digunakan untuk melayani warga perumahan. Foto diambil di Kementerian Perhubungan, Kamis (24/8/2017).

"Bagaimana menjemput warga di perumahan, masuk ke satu koridor dan pelanggannya bisa turun," ujar Budi.

Namun, PT Transjakarta dan BPTJ perlu memikirkan bagaimana teknis penjemputan warga yang ingin kembali ke perumahannya dengan bus Royaltrans.

"Kembalinya kan enggak mungkin setiap halte kami jemputin dong," kata Budi.

Saat ini, PT Transjakarta baru memiliki dua unit bus seharga  Rp 1,1 miliar per unit itu. Budi menargetkan akan ada 100 bus Royaltrans. Budi berharap bus itu bisa beroperasi pada akhir tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com