Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin DKI Belum Pernah Bahas Wacana Gaji untuk "Pak Ogah"

Kompas.com - 31/08/2017, 10:05 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan pihaknya belum pernah berkomunikasi dengan polisi terkait wacana menggaji Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) atau "Pak Ogah".

"Ada pernyataan dari Dirlantas (Polda Metro) bahwa sudah pernah ketemu. Kami sampaikan kami belum pernah ketemu, belum pernah membicarakan itu, apalagi sampai MoU," ujar Sarman, kepada Kompas.com, Kamis (31/8/2017).

Dia menyampaikan hal itu untuk membantah pernyataan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Halim Pagarra yang mengatakan akan membuat MoU dengan Kadin terkait gaji untuk Pak Ogah yang dilatih polisi untuk membantu mengatur lalu lintas.

Menurut Halim, Kadin sudah menyetujui memberikan honor untuk Supeltas dan pelaksanaannya tinggal menyelesaikan syarat administrasi.

"Sudah koordinasi (dengan Kadin), tapi saya belum buat MoU nya. Kita baru garap," kata Halim.

(baca: Polisi Harap Kadin Bisa Beri Honor UMR untuk Pak Ogah)

Saat ini, sudah ada 480 Supeltas yang ikut pelatihan pengaturan lalu lintas. Mereka dilatih di Polres-Polres di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

"Kadin ini kan organisasi pengusaha tapi kan ini nirlaba. Kalau kami diminta ya kami anggarannya dari mana juga menggaji itu?" kata Sarman.

Sebelum itu, polisi juga meminta bantuan gaji Pak Ogah kepada Pemprov DKI. Namun, Pemprov DKI Jakarta tidak bisa menggaji supeltas atau Pak Ogah karena anggarannya tidak ada dalam APBD.

(baca: Gaji untuk "Pak Ogah" Terbentur Mekanisme Anggaran DKI)

Kompas TV Jurnalis Kompas TV, Dyan Nugraha sempat belajar menjadi Supeltas. Bagaimana aksinya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com