TANGERANG, KOMPAS.com - Public Relation Manager PT Angkasa Pura II Yado Yarismano mengungkapkan uji coba kereta tanpa awak atau skytrain di Bandara Soekarno-Hatta berjalan lancar.
Layanan skytrain yang merupakan automated people mover system (APMS) sudah mulai diuji coba pada 13 Agustus 2017.
"Uji coba Alhamdulillah lancar, tidak ada kendala apapun. Sekarang tinggal tunggu hasil verifikasi dan penerbitan sertifikasi sekaligus izin dari Ditjen (Direktorat Jenderal) KA (Perkeretaapian)," kata Yado, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/9/2017).
Menurut Yado, tahapan awal operasional skytrain akan dimulai dari Terminal 3 ke Terminal 2 dan sebaliknya. Konstruksi jalur skytrain dari Terminal 3 ke Terminal 2 telah tersambung, dengan jarak sekitar 1,7 kilometer.
(baca: Modernisasi Layanan Bandara dengan "Skytrain")
Setelah skytrain beroperasi dari Terminal 3 ke Terminal 2, akan dilanjutkan sampai ke Terminal 1, integrated building, lalu tersambung hingga ke Terminal 3.
Integrated building merupakan bangunan tempat pengguna jasa berpindah moda transportasi, baik pengguna bus, taksi, maupun kereta bandara.
Layanan skytrain memudahkan pengguna jasa bandara berpindah terminal, dari yang biasanya menggunakan kendaraan pribadi atau shuttle bus gratis. Ada total tiga rangkaian kereta, yang masing-masing terdiri dari dua gerbong, yang akan dioperasikan di Bandara Soekarno-Hatta.
Jarak antarkedatangan skytrain ditargetkan maksimal lima menit, dengan waktu tempuh mengelilingi seluruh terminal dan integrated building di bandara sekitar tujuh menit. Satu rangkaian kereta bisa menampung hingga 176 penumpang.