Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajemen Ojek "Online" Bekali Pengemudi Agar Tak Terjebak Kirim Paket Narkoba

Kompas.com - 05/10/2017, 14:34 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Perusahaan transportasi berbasis aplikasi atau ojek online yang banyak melayani pelanggan di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) menyatakan telah membekali mitra pengemudinya agar tidak terlibat dalam kegiatan terlarang, seperti mengirimkan paket narkoba.

Hal ini diungkapkan untuk menanggapi modus peredaran narkoba saat ini yang kerap memanfaatkan media sosial dan pengirimannya via jasa ojek online.

"Dalam sesi sosialisasi kepada mitra, kami menyampaikan ketentuan penggunaan serta panduan seperti jenis-jenis barang yang dilarang dan mitra dapat menolak pengantaran jika terdapat ketidaksesuaian dengan ketentuan. Pengguna pun harus menyepakati ketentuan pengiriman," demikian keterangan tertulis dari Uber yang diterima Kompas.com pada Kamis (5/10/2017).

(baca: Modus Pengedar Narkoba, Manfaatkan Medsos dan Ojek "Online")

Pihak Uber juga menegaskan, semua aktivitas yang dilakukan oleh mitra pengemudi maupun pengguna jasa yang disediakan pihaknya harus sesuai hukum yang berlaku. Bila Uber mendapati ada hal-hal yang melanggar hukum, pihaknya memastikan akan memutus hubungan dengan Uber dan menindaklanjuti kasus tersebut ke jalur hukum.

Secara terpisah, Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar menjelaskan hal serupa, yakni sedari awal mereka sudah membekali mitra pengemudinya tentang panduan pengiriman paket yang aman, termasuk soal paket diduga narkoba maupun barang berbahaya lainnya. Jika mitra pengemudi menemui paket yang mencurigakan, mereka dilatih untuk melaporkan hal tersebut kepada Grab serta pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti.

"Beberapa kali mitra pengemudi kami juga membantu polisi mengungkap kasus terkait pengiriman narkoba di mana mitra pengemudi yang bersangkutan langsung melaporkan barang yang mencurigakan ke polisi," tutur Mediko.

Mediko juga menyarankan bagi pengguna GrabExpress, layanan pengiriman barang dari Grab, agar mencantumkan dengan jelas keterangan barang yang dikirim pada kolom pemesanan di aplikasi. Hal itu dilakukan untuk memperjelas jenis barang dan memudahkan pihak Grab dalam mendata setiap pengiriman.

Kompas.com telah menghubungi pihak PT Gojek Indonesia untuk menanyakan hal serupa, namun tidak ada respons.

Kompas TV Bawa Sabu, Artis Malaysia Dituntut 14 Tahun Penjara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com