Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lihat Gaya Anies Layani Aduan Warga di Balai Kota, seperti Ahok...

Kompas.com - 23/10/2017, 09:59 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan langsung melayani aduan warga ketika tiba di Balai Kota DKI Jakarta pagi ini, Senin (23/10/2017). Pola pengaduan yang diterapkan Anies pagi ini mirip dengan yang biasa dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Beberapa warga berbaris untuk bertemu dengan Anies. Salah satu warga, Nurmia, mengadu soal dirinya yang tidak bisa membayar Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

"Saya mau urus ini Pak, bayar BPHTB Pak buat HGB. Mahal sekali, saya enggak sanggup Pak, saya seorang janda," kata Nurmia.

"Berapa bayarnya?" tanya Anies.

"Rp 166 juta, ada lagi buntutnya," kata Nurmia.

Setelah mendengar permasalahan Nurmia, Anies memintanya untuk mengumpulkan bukti pembayaran PBB selama lima tahun terakhir. Anies berjanji nantinya akan ada orang yang menghubungi Nurmia.

Baca juga : Gaya Djarot Gantikan Ahok Layani Aduan Warga di Balai Kota

"Nanti saya kabarin ya Bu, saya minta PBB-nya nanti ada yang akan kontak ibu," kata Anies.

Usai melayani aduan, Anies mengatakan masyarakat memang tidak dilarang mendatangi Balai Kota.

Masyarakat juga berhak untuk menyampaikan permasalahannya kepada gubernur. Namun, dia ingin masalah warga bisa selesai tanpa membuat warga harus ke Balai Kota.

Baca juga : Djarot Ubah Layanan Aduan Warga di Balai Kota DKI

"Yang ingin saya lakukan sesudah ini, masalah yang sama jangan sampai datang, karena harus diselesaikan sistem," kata Anies.

Berikut ini adalah video Anies ketika tiba di Balai Kota. Video ini juga menunjukan gaya Anies selama melayani aduan warga :

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com