Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Finis 21 Km di Jakarta Marathon, Berapa Catatan Waktu Berlari Sandiaga?

Kompas.com - 29/10/2017, 10:40 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ikut berlari di ajang Jakarta Marathon (JakMar) 2017, Minggu (29/10/2017). Sandiaga mengikuti kategori half marathon, yaitu berlari sejauh 21 kilometer (km). Berapa catatan waktu berlarinya hingga finis?

"Pas finis jamku sih nunjukin 2 jam 10 menit. Tapi di atas kelihatannya 2 jam 20 (menit). Jadi enggak tau antara segitu, antara 2 jam sampai 2 jam 30 menit," ujar Sandi usai mengikuti Jakarta Marathon di Monumen Nasional, Jakarta.

Ia menjelaskan, target waktu tempuh berlari mulanya sekitar 2 jam 30 menit. Namun, waktu start dimulai 10 menit lebih awal.

"Tadi start-nya itu 10 menit lebih cepat. Saya enggak ngerti kenapa dicepetin. Harusnya jam 5.10 tapi jam 5 udah start. Sempat kehilangan teman-teman. Akhirnya aku cari jejar ke depan temen-temenku, tapi enggak ketemu," kata dia.

Baca juga : Ikut Jakarta Marathon, Bima Arya Katakan Udaranya Tak se-Oke Bogor

Sandi pun bercerita pengalaman di Jakarta Marathon hari ini bagi dia sangat enak, karena didukung dengan udara yang bersahabat. Selain itu juga dengan penyelenggaraan Jakarta Marathon yang lebih baik dari pada tahun lalu.

"Kami bersyukur pesertanya bertambah, tahun depan kita harapkan lebih baik lagi. Mudah-mudahan angka 20 ribu peserta bisa terlampaui dan saya berharap semakin banyak charity runner-nya jadi yang berlari juga untuk galang dana untuk yayasan sosial," kata dia.

Baca juga : Ingat Pernah Di-bully, Sandiaga Minta Maaf pada Pelari Jakarta Marathon

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Wali Kota Bogor Bima Arya saat mengikuti carbo loading di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (28/10/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Wali Kota Bogor Bima Arya saat mengikuti carbo loading di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (28/10/2017).

Sandi mengatakan, hari ini dia berlari untuk tiga yayasan. Ketiganya, yaitu Rumah Anyo Indonesia yang merupakan rumah singgah untuk anak-anak dengan kanker, lalu untuk yayasan anak jalanan, dan bank sampah di Pulokambing.

Sandi berharap kegiatan sosial tersebut dapat menjadi gerakan yang masif.

Kompas TV Wagub DKI Sandiaga Uni berencana berlari ke kantor sekali seminggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com