Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Sejumlah Wilayah di Pesanggrahan Banjir Lagi?

Kompas.com - 14/11/2017, 13:38 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan Holi Susanto mengatakan, banjir di sekitar Kali Pesanggrahan yang terjadi pada Minggu (12/11/2017) disebabkan hujan dengan intensitas tinggi. Kali Pesanggrahan tak kuat menampung aliran sehingga air melimpas ke jalan.

"Kali Pesanggrahan lagi tinggi, hujan datang bersamaan di Tangerang hujan, debit air Pesanggrahan lagi meningkat," kata Holi, Selasa (14/11/2017).

Sementara itu, Kepala Bagian Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Jakarta Selatan Bambang Eko Prabowo mengaku sudah meninjau Jalan Padang, salah satu lokasi yang selama ini sudah bebas banjir. Namun, kawasan tersebut kembali tergenang pada Minggu malam.

"Sementara tempat kemarin saya lihat jembatannya emang rendah, kemungkinan jembatan swadaya zaman dulu, makanya terendam," ujar Bambang.

Baca juga : Normalisasi Ciliwung-Pesanggrahan-Sunter Baru Capai 61 Persen

Bambang mengatakan penyebab utamanya, yaitu belum dilanjutkannya normalisasi Kali Pesanggrahan di sisi Ulujami itu. Akibatnya, ketika hujan deras mengguyur kali tak mampu menampung aliran dari hulu.

"Normalisasinya belum kelar, perlu dilanjutkan," ujar Holi.

Pada Minggu malam, sejumlah wilayah di Jakarta Selatan yang tergenang banjir yakni Pondok Pinang, Bintaro, dan Ulujami. Di IKPN Bintaro dan Jalan Padang Ulujami, banjir parah tak pernah terjadi lagi sejak Kali Pesanggrahan dinormalisasi pada 2014 lalu.

Baca juga : Kompleks BPPT Meruya dari 2007 Bebas Banjir, Kini Tergenang Lagi

Kompas TV Akibat debit air yang tinggi di Kali Pesanggrahan karena hujan deras, banjir setinggi satu meter menggenangi permukiman warga di Komplek Perdatam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com