Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Cinta Pasangan Sejenis yang Berakhir Tragis di Ruang "Laundry"

Kompas.com - 17/11/2017, 06:27 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Imam Maulana (19) tewas di tangan pria pasangan sejenisnya, Badrun (43), setelah mereka menjali hubungan selama dua tahun. Keduanya diketahui bekerja di laundry Clean House di Kawasan Cibubur, Bekasi, Jawa Barat.

Pembunuhan itu bermula dengan cekcok. Motifnya rasa cemburu. Badrun menuding Iman telah menjalin cinta dengan orang lain, seorang wanita.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, Badrun membunuh pasangan sesama jenisnya pada Minggu (12/11/2017) malam di laundry Clean House, Ruko Citra Grand, Cibubur, Bekasi.

Setelah tewas, tubuh Imam dibungkus plastik laundry dan selimut tebal lalu diikat dengan tali jemuran.

"Pelaku menyimpan mayat korban di sudut bagian tengah ruangan (laundry), ditutupi dengan baju-baju laundry," kata Hendy kepada Kompas.com, Rabu.

Badrun kemudian membuang jenazah Imam ke Terminal Kampung Rambutan di Jakarta Timur. Lokasi tepatnya adalah di samping toilet wanita dekat dengan pangkalan bus Warga Baru.

Menurut Ani, saksi mata yang menjajakan kopi selama 24 jam di tempat kejadian perkara (TKP), Badrun datang pada Senin pagi sekitar pukul 05.30.

Badrun menggotong barang bawaannya dengan bantuan orang lain yang belakangan diketahui sebagai sopir taksi online yang disewa Badrun.

Ani tidak menaruh curiga, lantaran lokasi tersebut sudah biasa dijadikan tempat untuk mengirim dan menurunkan paket dari bus. Namun pada Selasa, Ani mulai mencium bau tak sedap. Warga akhirnya melaporkan masalah barang berbau itu kepada petugas.

"Pas dibuka bungkusannya, yang saya lihat itu (jenazah) cuma pakai kaos warna hitam," kata Ani, Rabu.

Usai penemuan mayat Imam, pihak kepolisian menangkap Badrun dalam waktu yang cukup singkat, yaitu pada Rabu dini hari di Kawasan Cibubur.

Saat proses penangkapan, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan Badrun memberikan perlawanan sehingga petugas menembaknya di bagian kaki. Saat proses interogrsi, Badrun sempat ingin bunuh diri dengan cara melukai salah satu organ tubuhnya.

"Dia menggigit lidahnya sendiri. Kami langsung melakukan tindakan pencegahan terhadap yang bersangkutan," kata Hendy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com