Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Kebinekaan adalah Hal yang Amat Biasa

Kompas.com - 08/12/2017, 07:33 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menceritakan pengalamannya menghadiri perayaan Imlek di Kuil Petak Sembilan yang terletak di Jalan Kemenangan, Glodok, Jakarta Barat, beberapa tahun lalu. Saat itu Anies masih menjabat sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan.

Hal itu diceritakan Anies saat menghadiri HUT XIX Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) yang digelar di Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Kamis (7/12/2017) malam.

"Saya waktu itu masih jadi menteri pendidikan dan kebudayaan, saya berkesempatan melihat suasana perayaan Imlek di beberapa tempat di Jakarta. Saya datang antaranya di Petak Sembilan. Di situ saya melihat hal-hal yang sangat biasa, tidak ada yang luar biasa," ujar Anies semalam.

Ia melihat peragaan kesenian Reog Ponorogo yang berdampingan dengan kesenian barongsai. "Itu biasa," sebutnya.

Baca juga: Sumpah Pemuda, Menjunjung Dharma dalam Kebinekaan Indonesia

Ia melihat warga dari berbagai etnis larut dalam perayaan itu. "Itu juga hal yang biasa," kata Anies.

Anies mengaku saat itu berbincang dengan penjual bunga beretnis Jawa dan merupakan seorang Muslim di depan kelenteng. Penjual bunga itu menyatakan kegembiraannya karena dagangannya lebih laku dari hari-hari biasanya. "Itu juga hal yang biasa," lanjutnya.

Anies juga melihat anak-anak dengan berbagai macam kostum bermain bersama dan lagi-lagi Anies mengatakan itu adalah hal yang teramat biasa.

Ia kemudian menjelaskan alasannya menganggap segala hal yang ia temui dalam perayaan imlek tersebut menjadi hal yang biasa.

"Mengapa saya katakan semua ini biasa dan tidak luar biasa, karena di Indonesia sesungguhnya kebinekaan adalah hal yang amat biasa, bukan luar biasa," ujar Anies.

Dalam sambutannya semalam, Anies mengajak seluruh warga Jakarta memahami kebinekaan sebagai hal yang mendasar dan mempersatukan bangsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com