Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Sebut Banjir di Jakarta karena Air Disalurkan Secepatnya ke Laut

Kompas.com - 12/12/2017, 11:15 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengakui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak sigap menghadapi banjir yang terjadi pada Senin (11/12/2017). Sebab, penanganan banjir hanya dilakukan seperti biasanya, yakni mengalirkan luapan air ke laut.

"Kemarin kelihatan ketidaksigapan semua, ya. Bukan hanya masyarakat, melainkan pemerintah juga ikut bertanggung jawab karena cara penanganan kita yang masih this is as usual, airnya disalurkan secepat-cepatnya ke laut," ujar Sandi di Stadion Akuatik GBK, Selasa (12/12/2017).

Menurut Sandi, penanganan yang tepat saat terjadinya banjir seharusnya dialirkan ke bawah tanah. Sebab, tanah sudah memiliki akuifer alami, yakni lapisan tanah atau kulit bumi yang dapat menahan air.

"Kemarin itu kalau kita lihat, jumlah air yang segitu banyak bisa disimpan di bawah tanah. Kita punya aquifer, aqueduct, tempat penyimpanan di bawah tanah itu yang diciptakan Allah SWT itu hujan itu malah jadi berkah," katanya.

Baca juga: Sandiaga Mengaku Terima SMS, Warga Jatipadang Terbiasa dengan Banjir

Genangan di Blok M, Jakarta Selatan, Senin (11/12/2017).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Genangan di Blok M, Jakarta Selatan, Senin (11/12/2017).
Cara yang dilakukan untuk mengalirkan air ke bawah tanah adalah dengan membuat sumur-sumur resapan. Untuk mengantisipasi banjir akibat tingginya intensitas curah hujan, ke depan Sandi menyebut Pemprov DKI akan membangun banyak sumur resapan tersebut.

"Memang harus diubah pola berpikirnya, gimana bukan hanya menyalurkan air, melainkan mengembalikan ke tanah dengan sumur-sumur resapan. Itu bagian dari impian kami nanti 50 tahun ke depan," ucap Sandi.

Baca juga: Anies: Banjir dan Genangan di Jakarta Kemarin Itu Tanggung Jawab Saya

Pada Senin, Sandi menyebut intensitas hujan paling tinggi dibandingkan dengan hujan sebelum-sebelumnya. Sejumlah kawasan terimbas genangan hingga banjir dengan ketinggian beragam akibat tingginya curah hujan tersebut.

"Ini kejadian force majeure, dengan curah hujan, saya pantau kemarin, ini tertinggi kemarin. Jadi, dalam waktu yang singkat sekali, curah hujannya luar biasa banyaknya," kata Sandi.

Baca juga: Menanti Langkah Tegas Anies Menindak Anak Buahnya yang Lalai Atasi Banjir

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan langsung meninjau ke lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com