Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Bela Palestina yang Berbuah Petisi untuk Donald Trump

Kompas.com - 18/12/2017, 08:22 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Akhir pekan kemarin menjadi momentum umat muslim yang dipimpin Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menyuarakan bentuk protes terhadap pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyatakan bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota Israel.

Massa yang terdiri dari berbagai ormas islam memulai aksinya usai melakukan salat Subuh berjamaah di Masjid Istiqlal yang tak jauh dari tempat digelarnya aksi yakni Monumen Nasional (Monas).

Pada pukul 06.00 WIB, Minggu (17/12/2017), massa yang terdiri dari orangtua, remaja, hingga anak-anak ini memulai aksinya sambil mengumandangkan shalawat dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW.

Baca juga : Gubernur Anies Baca Puisi Palestina, Bagaimana Aku Bisa Melupakanmu

Berbagai atribut bernuansa Palestina dibawa peserta. Tak hanya bendera, peserta juga membawa poster bertuliskan freedom for Palestine.

Aksi dibuka oleh Ketua MUI Ma'ruf Amin yang langsung berorasi tentang penolakan pernyataan Trump bahkan menyerukan memboikot segala hal yang berkaitan dengan Amerika Serikat.

"Islam bersatu, bela Palestina. Indonesia bersatu, bela Palestina. Bebaskan Palestina, boikot Amerika. Takbir," seru Ma'ruf Amin.

Massa memadati kawasan Monumen Nasional (Monas) saat Aksi Bela Palestina di Jakarta, Minggu (17/12). Aksi tersebut menyerukan pembelaan untuk Palestina dan mengecam pengakuan sepihak Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibukota Israel. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/ama/17ANTARA FOTO/Aprillio Akbar Massa memadati kawasan Monumen Nasional (Monas) saat Aksi Bela Palestina di Jakarta, Minggu (17/12). Aksi tersebut menyerukan pembelaan untuk Palestina dan mengecam pengakuan sepihak Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibukota Israel. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/ama/17

Selain Ketua MUI, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kala itu mengatakan, bahwa pemerintah Indonesia yang diwakili langsung oleh Presiden Joko Widodo telah berupaya semaksimal mungkin dalam berdiplomasi.

"Pak Jokowi langsung menyampaikan bahwa beliau telah berkomunikasi dengan negara yang tergabung dalam OKI (Organisasi Kerja Sama Islam). Bukan ria atau sombong, Pak Jokowi berbeda dengan beberapa (pemimpin) negara Timur Tengah lain," kata Lukman Hakim.

Lukman mengatakan, Jokowi pernah secara tegas menyebut Palestina memiliki kedekatan dengan Indonesia.

"Pak Jokowi mengatakan, setiap tarikan napas Indonesia selalu (ada dukungan untuk) Palestina," ucap Lukman.

Namun, proses diplomasi belum menunjukan hasil dan Donald Trump tetap pada pendapatnya. Petisi pun dimunculkan MUI untuk Donald Trump yang disampaikan melalui kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat yang berada tak jauh dari Monas.

Baca juga : Dibacakan Saat Aksi Bela Palestina, Petisi Ini Akan Diserahkan ke Kedubes AS

Gubernur DKI Jakarta Anies BaswedanKompas.com/Akhdi Martin Pratama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Adapun petisi yang rencananya akan disampaikan pada hari ini Senin (18/12/2017) berisi 10 poin, diantaranya:

1. Keputusan Donald Trump yang secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel telah mencederai keadilan dunia internasional, melanggar HAM dan merusak perdamaian antara Israel dan Palestina yang selama ini terus dilakukan PBB dan OKI. Oleh karena itu, keputusan itu harus dibatalkan dan dicabut secepatnya.

2. Jika Presiden Amerika Serikat tidak segera membatalkan pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, maka Amerika Serikat akan kehilangan legitimasi untuk menjadi penengah perdamaian antara Palestina dan Israel.

3. Mendesak kepada semua negara agar menolak keputusan sepihak Donald Trump yang menjadikan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com