Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Presiden Pernah Coba, Sekarang Saya Coba Kopi Tuku

Kompas.com - 10/01/2018, 08:28 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Usai meninjau operasi beras di Pasar Santa pada Rabu (10/1/2018) pagi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ngopi di kedai Tuku bersama jajaran BUMD DKI Jakarta.

"Ini saya tuku (beli), Bapak Presiden pernah coba, saya sekarang coba (kopi Tuku)," kata Sandiaga.

Sandiaga membeli segelas kopi hangat dan mengakui kenikmatan kopi Tuku.

"Kopi Tuku memang enak, apalagi kalau enggak bayar. Ora tuku," kata Sandiaga disambut gelak tawa.

Baca juga: Cerita Pemilik Kopi Tuku yang Ditelepon Ajudan Jokowi Tengah Malam

Presiden Joko Widodo dan keluarga mendatangi Kedai Kopi Tuku di Jalan Cipete Raya, Blok B, Jakarta Selatan. Akun Instagram Mumuyuniko Presiden Joko Widodo dan keluarga mendatangi Kedai Kopi Tuku di Jalan Cipete Raya, Blok B, Jakarta Selatan.
Pada Juli 2017, Presiden Joko Widodo dan keluarga pernah ngopi bersama di kedai kopi Tuku, Jalan Cipete Raya, Blok B, Jakarta Selatan. Saat itu, Jokowi mengapresiasi pemilik kedai kopi itu yang mengutamakan produk lokal dan semua biji kopi yang digunakan dalam proses kopi tersebut berasal dari dalam negeri.

"Saya sangat mengapresiasi ini brand lokal, brand tradisional yang sukses ciptaannya anak-anak muda, untuk mengembangkan brand-brand lokal, brand tradisional yang seperti ini," ujar Jokowi saat itu.

Baca juga: Jokowi dan Keluarga Ngopi di Kedai Tuku

Selain di Cipete, kedai kopi Tuku juga berada di Pasar Santa.

Dalam kunjungan Sandiaga ke Pasar Santa turut didampingi anggota DPRD DKI Syarif, anggota DPR RI Aryo Djojohadikusimo, Direktur Utama PD Pasar Jaya Arif Nasrudin, Direktur Utama Food Tjipinang Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama PD Dharmajaya Marina Ratna Dwi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KPKP) Darjamuni, dan Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Arifin.

Kompas TV Presiden Joko Widodo mengisi akhir pekan dengan "ngopi" di kedai kopi Tuku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Megapolitan
MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Crane ke Jalur Kereta

MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Crane ke Jalur Kereta

Megapolitan
KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

Megapolitan
Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Megapolitan
Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Megapolitan
Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Megapolitan
Pemprov DKI Bangun Saluran 'Jacking' untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Pemprov DKI Bangun Saluran "Jacking" untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Pemprov DKI Akan Bangun Jalan Tembus Kelapa Gading Timur sampai Terminal Pulo Gadung

Pemprov DKI Akan Bangun Jalan Tembus Kelapa Gading Timur sampai Terminal Pulo Gadung

Megapolitan
Soal Tapera, Pekerja: Gaji Saya Rp 5 Juta, Kalau Dipotong 3 Persen Mau Beli Rumah di Mana?

Soal Tapera, Pekerja: Gaji Saya Rp 5 Juta, Kalau Dipotong 3 Persen Mau Beli Rumah di Mana?

Megapolitan
Polisi Cek TKP Jatuhnya Besi Crane di Jalur MRT Jakarta

Polisi Cek TKP Jatuhnya Besi Crane di Jalur MRT Jakarta

Megapolitan
Bukan Dibebaskan, Eks Warga Kampung Bayam Hanya Ditangguhkan Penahanannya

Bukan Dibebaskan, Eks Warga Kampung Bayam Hanya Ditangguhkan Penahanannya

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Implementasikan Penggunaan Kendaraan Listrik untuk Seluruh Moda Transportasi

Pemkot Bogor Bakal Implementasikan Penggunaan Kendaraan Listrik untuk Seluruh Moda Transportasi

Megapolitan
KASN Sudah Panggil Supian Suri Berkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

KASN Sudah Panggil Supian Suri Berkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Ingin Hunian Layak dan Minta Cabut Laporan Polisi

Eks Warga Kampung Bayam Ingin Hunian Layak dan Minta Cabut Laporan Polisi

Megapolitan
Berantas Kemiskinan, Dinsos DKI Minta Pelaku Usaha Ikut Padmamitra Awards DKI Jakarta 2024

Berantas Kemiskinan, Dinsos DKI Minta Pelaku Usaha Ikut Padmamitra Awards DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com