Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Sebut Pembangunan Shelter agar Warga Kampung Akuarium Hidup Layak

Kompas.com - 12/01/2018, 12:04 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, shelter di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, dibangun agar warga di sana mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Apalagi, kata dia, saat ini merupakan musim hujan dengan cuaca ekstrem.

"Ini masuk ke cuaca yang iklimnya ekstrem. Jadi, mereka harus diberikan shelter supaya hidup lebih layak," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (12/1/2018).

Sandiaga menugaskan anak usaha PT Jakarta Propertindo untuk membangun shelter yang akan menjadi tempat tinggal sementara warga Kampung Akuarium.

Menurut dia, Satpol PP DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan polisi dan TNI untuk mengamankan pembangunan shelter di sana.

Baca juga : Dibangun Shelter, Warga Kampung Akuarium Pindah ke Tenda Darurat

"Teman-teman Satpol PP kemarin sudah bekerja sama dengan aparat kepolisian, TNI. Alhamdulillah, kami lanjutkan pembangunannya," ucapnya.

Nantinya, kawasan Kampung Akuarium itu akan dijadikan tempat wisata bahari. Kawasan tersebut juga akan dilengkapi perumahan warga.

"Kami mau wisata bahari. Ada perumahan, ada commercial area-nya juga. Ada juga usaha kecil menengah, usaha kecil berbasis kemaritiman dan perikanan," kata Sandiaga.

Baca juga : Tim Gabungan Amankan Pembangunan Selter Warga Kampung Akuarium

Pada Jumat pekan lalu, pembangunan shelter di Kampung Akuarium mulai dilakukan dengan mendirikan tenda BNPB untuk hunian sementara warga.

Dari pantauan Kompas.com, Senin (8/1/2018), tenda berwarna biru dengan ukuran 12x6 meter persegi telah berdiri di sisi timur kampung yang digusur pada 2017 lalu. Tenda itu telah dialiri listrik untuk menunjang aktivitas warga.

Baca juga : Pemprov DKI Anggarkan Rp 4,9 Miliar di RAPBD 2018 untuk Shelter di Kampung Akuarium dan Kunir

"Di dalam kurang lebih ada tujuh kepala keluarga. Ini jadi hunian sementara karena bedengnya kan kena pembangunan shelter. Nanti warga lain juga gantian," ucap Topaz, warga Kampung Akuarium.

Pekerja tengah mengerjakan pondasi bangunan shelter di sebelah tenda tersebut.

Kompas TV Anies juga berjanji akan mencari solusi yang tepat dan memberikan keadlian bagi warga Kampung Akuarium.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com