Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Tetap Izinkan Metromini Beroperasi, tetapi...

Kompas.com - 14/01/2018, 10:35 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Andri Yansyah membantah rumor yang menyebutkan bahwa 2018 merupakan tahun terakhir Metromini beroperasi.

Menurut dia, tidak ada masalah bagi bus medium tersebut beroperasi selama unitnya diremajakan.

"Siapa yang bilang? Mereka (Metromini) bisa terus beroperasi, lagipula trayeknya juga masih ada. Tapi memang unitnya harus baru, diremajakan," kata Andri saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (13/1/2018).

Andri menjelaskan, selama pihak pengelola atau pengusaha yang menaungi Metromini meremajakan unitnya, maka Dishub tidak ada masalah dalam mengeluarkan izin. Namun, apabila tidak dilakukan, maka akan ditertibkan.

"Penertibannya akan kami lakukan bagi angkot atau Metromini yang tidak memiliki izin beroperasi. Jadi karena tidak ada izin dan usianya sudah lawas, mereka tidak bisa KIR dan beroperasi yah sanksinya ditertibkan," ucap Andri.

(Baca juga: Sandi: Kami Tidak Ingin Mematikan Metromini)

Sebelumnya, Andri menjelaskan bahwa pada 2015 lalu sudah ada kesepakatan dengan pihak Organda mengenai penertiban angkot dan transportasi umum lainya yang sudah berusia di atas 10 tahun.

Pihak Dishub DKI Jakarta memberikan waktu selama tiga tahun untuk peremajaan hingga 2018 atau tahun ini.

"Jadi 2015 kita sudah ada perjanjian, bila angkot tidak diremajakan atau unit lama akan ditertibkan tahun ini. Jumlah angkot di DKI itu ada 13.000, tapi yang aktif hanya 11.000, 2.000 lainnya sudah dalam kondisi tidak layak," ucap Andri.

Dari 11.000 angkot yang aktif, pada 2015 lalu ditemui 95 yang keadaannya sudah melebihi usia pakai, yakni di atas 10 tahun. Karena itu perlu diremajakan dan diberikan toleransi hingga 2018.

Senada dengan Andri, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan juga mengatakan hal tersebut. Namun, menurut dia, memang rata-rata Metromini di DKI Jakarta secara usia sudah tidak layak beroperasi.

"Bila tidak diremajakan yah tidak beroperasi. Untuk Metromini di Jakarta sudah sangat tua, rata-rata sudah lebih dari 20 tahun malah," kata Shafruhan kepada Kompas.com.

Kompas TV Warga dapat menggunakan kartu OK OTRIP untuk naik Transjakarta, metromini dan mikrolet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sopir JakLingko Ugal-Ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-Ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di KM 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di KM 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' pada Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" pada Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com