JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta warga Jakarta tidak terprovokasi aksi penyerangan pemuka agama yang beberapa kali terjadi belakangan ini.
"Untuk masyarakat Jakarta yang terkenal sangat guyub, rukun, saya berdoa dan imbau agar enggak terprovokasi," ujar Sandiaga di Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2018).
Menurut Sandiaga, sepanjang sejarah ratusan tahun, Jakarta sudah melalui berbagai pasang surut, tetapi tetap akrab. Ia berharap kerukunan dan kedamaian selama Pilkada 2017 bisa tetap dijaga.
"Kita lihat kemarin Pilkada 2017 berlangsung sangat rukun damai, kita ingin warga Jakarta enggak terbawa arus. Kita ingin warga Jakarta tidak terbawa arus dan saya ingatkan ini ramainya di sosmed," ujar Sandiaga.
Sandiaga menyebutkan sifat Nabi Muhammad, tabligh, yang berarti menyampaikan. Ia mengimbau warga Jakarta agar senantiasa menyampaikan yang benar.
Baca juga: Gereja Santa Lidwina Diserang, Masyarakat Diminta Tetap Bangun Solidaritas demi Kebinekaan
"Jangan sebarkan berita yang mungkin akan berpotensi celah belah bersama. Ini tanggung jawab bersama," kata Sandi.
Diberitakan, sejumlah kekerasan terhadap pemuka agama terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
Misalnya, penyerangan terhadap pimpinan Pesantren Al Hidayah, KH Umar Basri bin Sukrowi, di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat. Saat tengah berzikir, seorang pria masuk masjid dan langsung menganiaya Umar Basri pada 27 Januari 2018.
Baca juga: Mendagri Yakin Penyerangan Pemuka Agama Tidak Ada Kaitannya dengan Politik
Kemudian, tokoh Persatuan Islam Indonesia (Persis), HR Prawoto, meninggal di rumah sakit setelah dianiaya seseorang yang diduga mengalami depresi (sakit jiwa) pada awal Februari.
Ada pula Abdul Basyit (40), ustaz di Palmerah, Jakarta Barat, yang diserang sekelompok remaja yang kesal karena ditegur.
Minggu (11/2/2018), orang tak dikenal menyerang Gereja Santa Lidwina di Bedog, Sleman, Yogyakarta, saat misa dilaksanakan. Umat yang sedang menghadiri misa terluka, begitu pula dengan Pastor Karl-Edmund Prier, biasa dipanggil Romo Prier, yang sedang memimpin misa.