Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Maksud Anies Soal "Pengakuan" Alexis...

Kompas.com - 14/02/2018, 09:01 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut manajemen Alexis mengaku bersalah, mengagetkan sejumlah pihak.

Manajemen Alexis membantah telah membuat pengakuan bersalah dalam hal apapun, termasuk terkait adanya asusila di tempat karaoke mereka.

Ketika ditanya, Anies tidak menjelaskan lebih detail mengenai pernyataannya itu. Dia hanya mengatakan akan menunjukan berita acara pemeriksaan (BAP) hasil pemeriksaan Alexis.

Awalnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiati juga enggan menjelaskan maksud Anies. Namun akhirnya Tinia menjelaskan maksud pernyataan Anies soal pengakuan Alexis itu.

Adapun, kejadian ini bermula dari investigasi salah satu media massa. Sebuah video ditayangkan untuk membuktikan masih ada prostitusi di dalam tempat usaha Alexis yang tersisa. Dalam video tersebut, terdapat perempuan yang melepas pakaian di ruangan yang disebut tempat karaoke Alexis.

Baca juga : Pernyataannya Dibantah Alexis, Anies Bilang Akan Tunjukkan Buktinya

Jawaban Tinia, hal yang diakui Alexis adalah ciri-ciri ruangan yang ada di video itu. Manajer karaoke Alexis mengaku ruangan yang ada di video mirip dengan ruangan di tempat karaokenya.

"Manajernya memang mengatakan begini, bahwa dia mengakui ciri-ciri yang di video itu. Ciri-cirinya adalah seperti di ruangan dia. Dia mengaku ciri-ciri ruangan di video itu adalah seperti (ruangan) yang di tempat karaoke dia," ujar Tinia ketika dihubungi, Selasa (13/2/2018).

Hotel Alexis.KOMPAS.com/Sherly Puspita Hotel Alexis.

Belum cukup membuktikan

Namun, hal itu belum cukup membuktikan bahwa ada kegiatan asusila di tempat karaoke Alexis. Ruangan yang mirip belum tentu menandakan kejadian di video itu benar-benar terjadi di tempat karaoke Alexis.

Tinia mengatakan video yang disebarkan media massa itu tidak menunjukan waktu pengambilan. Hal ini menyulitkan proses pembuktian.

"Mereka enggak bisa yakin kalau itu kejadian di tempat mereka, karena tidak ada tanggalnya. Kita tidak bisa membuktikan," ujar Tinia.

Baca juga : Dinas Pariwisata: Alexis Akui Ciri-ciri Ruangan di Video Mirip Tempat Karaokenya

Andai ada keterangan waktu dalam video itu, Dinas Pariwisata bisa meminta bukti kepada manajemen Alexis untuk menunjukan rekaman CCTV pada waktu yang sama. Tinia mengatakan keterangan dalam hasil investigasinya juga tidak lengkap. Misalkan seperti nomor ruangan dan status sosok wanita yang ada di video itu.

"Kalau memang ternyata perempuannya adalah perempuan pendamping musik, itu sebutkan yang nomor berapa waktu itu dia, ruangan berapa. Kan bisa ketahuan tanggal segitu, jam segitu, ruangan ini, siapa wanitanya," kata Tinia.

Tinia mengatakan hal ini tidak bisa lagi dibuktikan oleh Dinas Pariwisata. Polisi yang bisa menelusuri kebenaran isi video tersebut.

"Karena kita ini kan perlu ada peralatan, ada ahli IT gitu untuk melihat bahwa ini bukan film rekayasa dan sebagainya," ujar Tinia.

Baca juga : Manajemen Alexis Merasa Tak Pernah Di-BAP atau Mengaku Ada Prostitusi di 4Play

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com