Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tetangga Menemukan Opa yang Diduga Sudah Lama Meninggal di Kamar

Kompas.com - 21/02/2018, 20:58 WIB
Iwan Supriyatna,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Piter Lontoh ditemukan meninggal dunia di dalam kamarnya di RT 004 RW 010, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.

Tetangga korban, Nova mengaku sudah tidak pernah melihat laki-laki yang akrab disapa Opa itu beraktivitas selama dua minggu terakhir. 

"Biasanya Opa keluar rumah beli makan, meskipun kondisinya stroke, tetapi masih bisa jalan. Hanya saja, bicaranya agak enggak jelas karena stroke," kata Nova saat ditemui di lokasi, Rabu (21/2/2018).

Baca juga: Tinggal Sendirian, Seorang Pria Diduga Sudah Lama Meninggal di Kamar

Menurut Nova, korban hanya tinggal seorang diri di rumah tersebut.

Sesekali ada anggota keluarga yang menjenguk.

Beberapa hari ini, ia juga kerap mencium bau tidak sedap ketika melintas di depan rumah Opa. 

Baca juga: Kabur dari Rumah Jagal, Sapi Ini Tinggal Sendirian di Sebuah Pulau

"Tadinya saya kira cuma bau seperti bangkai tikus, tetapi, kok, baunya lain. Sudah 2 minggu kecium bau, rumahnya dalam keadaan terkunci," ucapnya.

Kemudian Nova meminta beberapa tetangga memeriksa rumah korban. Ia terkejut melihat Opa dalam kondisi tidak bernyawa. 

Anak tunggal Opa, Osih mengatakan, sudah lama tak tinggal bersama sang ayah. Setelah berkeluarga, Osih tinggal bersama sang suami di Paseban Timur, Jakarta Pusat. 

Baca juga: Nenek Nur Tinggal Sendirian dan Mengaku Berusia 130 Tahun

Biasanya, ia menjenguk sang ayah setiap 3 bulan sekali. Namun, saat kunjungan terakhirnya, Osih memilih kembali ke Paseban karena rumah sang ayah terkunci. 

"Saya ketok-ketok pintu enggak ada yang buka, dikira bapak pergi. Bapak enggak ada handphone karena ngomong juga enggak jelas, stroke," ujar Osih. 

Ia terkejut setelah menerima kabar dari Nova bahwa sang ayah meninggal dunia.

Baca juga: Tommy Kalah lagi, Jonatan Tinggal Sendirian

"Makanya saya langsung ke sini, jenazahnya mau dibawa ke Senen," ucapnya. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, jenazah Opa telah dibawa untuk disemayamkan pihak keluarga.

Kompas TV Pembunuhan melibatkan anggota keluarga terjadi di Brebes, Jawa Tengah. Seorang ibu rumah tangga dan anak balitanya diduga dibunuh suaminya sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com