Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Harapan Pasukan Oranye di Hari Peduli Sampah Nasional

Kompas.com - 25/02/2018, 10:50 WIB
Iwan Supriyatna,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Peduli Sampah Nasional diperingati setiap 21 Februari. Meski telah empat hari berlalu, namun para Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau biasa dikenal dengan sebutan Pasukan Oranye masih menyimpan harapan.

"Harapannya warga enggak buang sampah sembarangan," kata Aldo, seorang petugas PPSU Kebon Sirih saat ditemui Kompas.com, Minggu (25/2/2018).

Aldo berharap, masyarakat bisa membuang sampah pada tempatnya agar tidak menimbulkan bencana seperti banjir yang diakibatkan dari tersumbatnya aliran selokan.

"Lebih peduli lagi lah terhadap lingkungan, apalagi kawasan Kebon Sirih pusat kuliner, banyak sekali sampahnya," ucap Aldo sambil mengangkut sampah ke atas truk pengangkut.

(Baca juga: "Kami Harap Warga Bantu Pasukan Oranye Jaga Sungai Tetap Bersih")

Rinaldi, seorang petugas PPSU Kebon Sirih mengatakan, masih banyak sampah berserakan di kawasan tersebut. Namun demikian, dirinya tetap menjalankan tugasnya bersama rekan-rekan PPSU lainnya untuk membersihkan sampah.

"Sudah tugas kami membersihkan sampah, tapi bukan berarti masyarakat boleh buang sampah seenaknya," ucap Rinaldi.

Menurut Rinaldi, setiap harinya truk sampah berukuran besar pasti mengangkut sampah dari kawasan Kebon Sirih. Tak pernah truk sampah beroperasi dalam keadaan kosong.

"Banyak banget sampahnya, enggak kehitung, pokoknya truk gede ini penuh buat angkut sampah," tutur Rinaldi.

Abidin, pedagang makanan di Jalan Wahid Hasyim kawasan Kebon Sirih menuturkan, selain petugas PPSU yang setiap harinya membersihkan sampah, para pedagang juga tak jarang berswadaya membersihkan sampah sisa-sisa jualan.

"Habis jualan biasanya kami bersihkan, enggak enak juga kalau tempat jualan banyak sampahnnya," kata Abidin.

Kompas TV Lagi-lagi pasukan oranye petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) menemukan kulit kabel di gorong-gorong ibu kota. Hal ini ini mengingatkan pada kasus serupa yang pernah terjadi di jalan Medan Merdeka selatan beberapa waktu lalu. Penyusuran sejumlah gorong pun kembali dilakukan untuk mencari kemungkinan adanya sampah kulit kabel lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com