Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak di Bawah Umur Ditelanjangi dan Diarak karena Dituduh Mencuri

Kompas.com - 12/04/2018, 17:11 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dua bocah lelaki di Bekasi Utara, AJ (12) dan H (13), menjadi korban dugaan persekusi dan kekerasan.

Keduanya ditelanjangi karena diduga mencuri jaket di rumah warga Kampung Rawa Bambu, RT 002 RW 016, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Minggu (8/4/2018) pukul 02.00 WIB.

AJ bahkan diarak dari lokasi kejadian hingga ke rumahnya. Ayah AJ, Sudirman (50), menceritakan bahwa kejadian yang menimpa anaknya itu bermula saat AJ nongkrong bersama H dan temannya R (14).

Saat tengah nongkrong tersebut, R memberi ide untuk mengambil jaket di sebuah rumah warga. H kemudian mengambil jaket tersebut.

Apesnya, peristiwa ini dilihat Nur alias Tuyul, penghuni rumah itu. Melihat jaket milik mertuanya diambil anak-anak, ia langsung mengejar dan berhasil menangkap AJ dan H. Adapun R yang berdiri paling jauh berhasil melarikan diri.

"Nur yang kalap langsung menelanjangi anak saya dan H. H setelah ditelanjangi ditinggal di TKP," ucap Sudirman saat ditemui di rumahnya Kamis (12/4/2018).

Baca juga : Ketua RT Sebut Pasangan yang Digerebek dan Ditelanjangi di Cikupa Melebihkan Cerita

Menurut Sudirman, AJ kemudian diarak ke rumahnya yang berjarak lebih kurang 300 meter dari TKP. Saat dibawa, AJ yang sudah telanjang bulat itu dipukul dan dijambak oleh Nur dan warga.

"Selama di jalan, leher saya juga dijepit menggunakan lengannya. Bahkan kepala saya sampai dipukul, ditendang, dan rambut kepala dijambak," ucap AJ yang ditemani ayahnya saat memberikan keterangan.

Dalam kondisi yang penuh emosi, warga meminta Nur untuk melepaskan AJ. Namun, Nur menolak dan mengancam jika ada warga yang akan menyelamatkan AJ maka ia akan membakarnya.

Setibanya di rumah AJ, Nur langsung menggedor pintu rumah guna memberitahu orangtua AJ. Sudirman pun terbangun dari tidurnya karena mendengar suara keributan. Namun, pelaku malah kembali membawa AJ ke perkampungan rumahnya untuk diadili sendiri.

Baca juga : Menangis, Ketua RT Terdakwa Persekusi Minta Maaf ke Pasangan Kekasih yang Diarak

Sudirman diberitahu warga sekitar bahwa anak keempatnya dari lima bersaudara ini diarak pelaku ke Kampung Rawa Bambu.

Ia langsung mengejar AJ, tetapu anaknya sudah berada di rumah Ketua RW 16, Mad Sai. Di rumah ketua RW ini, AJ diminta mengaku mengambil jaket tersebut.

"Saya tidak ingat siapa yang menelanjangi baju saya, karena saat itu situasi ramai dan kedua mata saya ditutup," ujar AJ.

Setelah melalui proses mediasi, massa kemudian membubarkan diri. Korban kemudian dibawa pulang orangtuanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com