Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasangan Kekasih WNA-WNI Bersekongkol Lakukan Penipuan via Facebook

Kompas.com - 18/04/2018, 17:29 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JJAKARTA, KOMPAS.com — Pasangan kekasih berinisial ASE alias Donal Key yang merupakan warga negara Nigeria dan DS, warga negara Indonesia, bersekongkol untuk melakukan penipuan.

Dalam melancarkan aksinya, ASE mengaku sebagai tentara Amerika yang telah mendekati masa pensiun. Sementara kekasihnya, DS, mengaku sebagai petugas kargo Bandara Soekarno-Hatta.

"Awalnya ASE ini berkenalan dengan seorang wanita bernama Dian Ekawati melalui Facebook. Obrolan melalui Facebook tersebut kemudian berlanjut ke obrolan via Whatsapp," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Rabu (18/4/2018).

Dalam obrolan tersebut, ASE mengutarakan niatnya untuk berinvestasi di Indonesia dengan membeli beberapa properti sebelum masa pensiunnya tiba.

"ASE kemudian meminta alamat korban dengan alasan sebagai penerima paket yang berisi dokumen berharga dan uang sebesar 500.000 dollar AS dengan alasan tersangka tak memiliki kenalan di Indonesia," kata Argo.

Untuk meyakinkan korban, tanggal 9 Desember 2017 ASE mengirim bukti pengiriman paket dari GO Express yang akan diterima korban.

Selanjutnya, pada 11 Desember 2017 tersangka SD yang mengaku petugas kargo Bandara Soekarno-Hatta mengatakan, paket yang dikirimnya sudah sampai di Indonesia. Kepada korban, SD juga mengatakan korban harus membayar pajak
bandara sebesar Rp 11,6 juta dan meminta korban transfer dana itu ke rekening bank Mega yang telah dia siapkan.

"Kemudian pada tanggal 12 Desember 2017 tersangka SD menghubungi korban lagi dan meminta korban untuk membuat sertifikat anti-korupsi sebesar Rp 27,3 juta. Tidak berhenti di situ, pada 13 Desember 2017 tersangka SD meminta korban mentransfer uang sebesar Rp 40 juta untuk membuat sertifikat anti-teroris," paparnya.

Argo mengatakan, setiap diminta untuk transfer uang kepada tersangka SD, korban selalu melakukan konfirmasi kepada tersangka ASE. ASE berjanji akan mengembalikan uang korban melalui isi paket yang dikirimkan tersangka ASE kepada korban.

"Karena korban percaya, korban mengirimkan uang yang telah diminta oleh para tersangka, dan hingga sampai saat ini paket yang dijanjikan para pelaku tidak pernah diterima oleh korban," ujar Argo.

Karena curiga, korban kemudian melaporkan kejadian itu kepada polisi. Kerugian yang dialami korban mencapai Rp 78,9 juta.

"Para tersangka dikenai pasal tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang ITE dengan ancaman maksimal pidana penjara 20 tahun dan denda paling banyak Rp 10 miliar," kata Argo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com