Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Akan Kirim Tim ke Istanbul untuk Belajar soal Minibus dan Air

Kompas.com - 23/04/2018, 10:39 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan mengirim perwakilan ke Istanbul, Turki, untuk mempelajari transportasi dan air di kota itu.

"Pemprov DKI Jakarta akan mengirimkan tim yang secara langsung mempelajari tentang armada (minibus) dan tim restrukturisasi air yang akan belajar secara langsung pengalaman dengan Istanbul," kata Anies dalam siaran pers Pemprov DKI Jakarta, Senin (23/4/2018).

Keinginan itu disampaikannya usai bertemu Wali Kota Istanbul, Mevlut Uysal, dalam kunjungan kerja di Istanbul, Turki, Minggu.

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas sejumlah topik seperti transportasi massal, masalah restrukturisasi air, dan pertukaran budaya.

Anies menjelaskan Jakarta tengah berfokus mengembangkan penyediaan transportasi massal dan menegakkan peraturan penggunaan air.

Siaran pers itu menyebutkan bahwa Pemerintah Kota Istanbul siap berbagi ilmu dengan Pemprov DKI Jakarta.

Anies dan Mevlut melakukan penjajakan kerja sama dan penandatanganan Minutes of Agreement.

“Pemerintah Istanbul siap memberikan ilmunya tentang restrukturisasi air, pengelolaan armada minibus hingga dan permasalahan teknis lainnya untuk dipelajari dengan Jakarta," kata Mevlut sebagaimana ditulis dalam keterangan itu.

Mahkamah Agung (MA) RI telah menyatakan bahwa Pemerintah Pronvinsi DKI Jakarta melakukan perbuatan melawan hukum karena gagal memenuhi hak atas air dan merugikan warga Jakarta.

MA pun memerintahkan untuk menghentikan swastanisasi air di Jakarta, mengembalikan pengelolaan air sesuai Kovenan Internasional Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya yang telah diratifikasi dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2005.

Putusan MA itu ditindaklanjuti Pemprov DKI Jakarta dengan upaya merestrukturisasi kontrak pengelolaan air oleh BUMD PAM Jaya bersama dengan dua perusahaan swasta yakni Palyja dan Aetra.

Namun, penandatanganan restrukturisasi kontrak di Balai Kota ditunda hingga Anies menerima kajian dari timnya, Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com