Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siaga 1 di Jakarta Pasca Ledakan Bom di Surabaya...

Kompas.com - 14/05/2018, 06:40 WIB
Jessi Carina,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, berdampak pada daerah lain, termasuk Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia. Ancaman keamanannya tidak bisa disepelekan. Aparat keamanan Ibu Kota pun meningkatkan kewaspadaannya.

Polda Metro Jaya, Minggu (13/5/2018), menetapkan status siaga 1 bagi Jakarta dan kota penyangga lain yang masuk di wilayah hukumnya. Mendukung jejak Polda Metro Jaya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun juga bersiap.

Baca juga: Pascaledakan Bom di Surabaya, Kapolda Metro Tetapkan Jakarta dan Sekitarnya Siaga 1

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat instruksi untuk jajaran wali kota, bupati, camat, lurah, Kesatuan Bangsa dan Politik, Satpol PP, dan semua SKPD. Instruksi pertama adalah meminta jajaran untuk waspada.

"Meningkatkan kewaspadaan, pengawasan dan penjagaan lingkungan, terutama objek vital dan titik kumpul massa," bunyi poin pertama Anies, dalam instruksi yang dia buat, Minggu (13/5/2018).

Poin berikutnya, jajarannya harus berkoordinasi, mendukung, dan memfasilitasi aparat keamanan. Ketiga, jajarannya harus menenangkan situasi di masyarakat hanya boleh memberi informasi resmi kepada mereka.

Keempat, warga juga harus diajak bersama menjaga keutuhan sosial. Kelima, jajarannya diminta melibatkan instrumen lain seperti Babinsa, Babinkamtibmas, RT, RW, dan lainnya. Kemudian, Anies juga meminta siapa saja melapor semua yang mencurigakan.

Baca juga: Jakarta Siaga 1, Gubernur DKI Instruksikan Jajarannya Tingkatkan Kewaspadaan

"Melaporkan setiap pantauan risiko dan perkembangan kondisi lingkungan kepada atasan langsung," bunyi poin keenam di instruksi Anies.

Melalui akun instagramnya @aniesbaswedan, Anies juga sudah mengungkapkan dukanya atas ledakan bom di Surabaya. Dia mengecam keras tindakan terorisme tersebut.

"Mengutuk keras tindakan pengeboman tiga gereja di Surabaya, serta berduka mendalam bagi para korban dan keluarga yang terdampak. Terorisme tidak ada pembenarannya dan tidak ada dalam ajaran agama manapun," tulis Anies.

Hal yang sama juga disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Sandiaga mengajak masyarakat berani melawan terorisme.

"Kontribusi kami (Pemprov DKI), kami sama-sama menggalang warga, semua elemen masyarakat untuk memastikan kita tidak takut teror, kita nyatakan we're fighting terrorism," ujar Sandi.

Baca juga: Sandiaga Uno: Were Fighting Terrorism!

Warga diminta melapor jika melihat ada tindakan orang mencurigakan. Pemprov DKI Jakarta juga akan mengembangkan teknologi face recognition atau pengenalan wajah melalui kamera CCTV sebagai upaya mencegah aksi terorisme.

Pengamanan sarana publik ditingkatkan

Tak hanya itu, pengamanan sarana publik di Jakarta juga ditingkatkan. Direktur Utama PT Transjakarta Budi Utomo telah memberi intruksi petugasnya untuk memperketat pengamanan di bus dan halte.

"Peralatan keamanan seperti CCTV serta personil keamanan harus siaga untuk menjamin keselamatan dan keamanan," ujar Budi.

Budi mengatakan, bus dan halte Transjakarta termasuk objek vital yang harus dijaga. Sebab setiap harinya sekitar 500.000 orang beraktivitas di halte dan bus transjakarta.

Baca juga: Bocah Nathanael Meninggal, Jumlah Korban Jiwa Bom Surabaya Jadi 14

Dia menuturkan, kamera CCTV yang terpasang di halte dan bus akan terus diawasi. Semua demi menjamin keamanan penumpang bus transjakarta.

Sebelumnya, ledakan bom terjadi di tiga gereja di Surabaya, yaitu Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.

Korban tewas akibat bom di tiga gereja tersebut mencapai 14 orang. Sementara 41 orang lainnya mengalami luka-luka.

Kompas TV Kapolri menyatakan bahwa sel kecil terorisme yang ada tidak mungkin bisa melawan negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com