Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Telepon Iseng Sebarkan Teror Bom Berakhir di Jeruji Besi

Kompas.com - 16/05/2018, 13:24 WIB
Stanly Ravel,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Jakarta Timur menetapkan pria berinisial IMA (25) sebagai tersangka penelepon gelap yang menyebarkan informasi hoaks mengenai teror bom di gereja katolik Santa Anna, Duren Sawit, Senin (14/5/2018) lalu.

Dari hasil penyidikan polisi, diketahui IMA dengan sengaja menyebarkan isu adanya tas ransel mencurigakan yang dibuang oleh pengendara Avanza di halaman Gereja Santa Anna melalui sambungan telepon ke polsek Duren Sawit.

"Pembicaraan di telepon oleh tersangka mengatakan bahwa ada mobil Avanza yang lempar tas ransel di Gereja Santa Anna Duren Sawit," kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Yoyon Tony Surya Putra.

"Kemudian, petugas jaga Polsek Duren Sawit tanya, ini dari mana, dengan siapa. Tersangka hanya bilang dari sekuriti gereja dan telepon ditutup," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Polisi Tangkap Penyebar Hoaks Teror di Gereja Santa Anna Duren Sawit

Telepon gelap yang dilakukan IMA bukan hanya satu kali, melainkan tiga kali.

Setelah mengabarkan hal tersebut, IMA menelepon anggota yang sedang menuju lokasi dan mengaku sebagai anggota piket Jatanras Polda Metro Jaya. Dia menyebut dirinya AKBP Adi Purnomo dari Polda Metro Jaya, yang juga sedang menuju Gereja Santa Anna.

Kondisi gereja Santa Anna pasca info teror bom, Duren Sawit, Jakarta Timur (14/5/2018)STANLY RAVEL Kondisi gereja Santa Anna pasca info teror bom, Duren Sawit, Jakarta Timur (14/5/2018)
Sesampainya di lokasi, petugas tidak menemukan adanya anggota dengan nama tersebut di lapangan. Bahkan, saat tim gegana datang menyisir lokasi, tidak ditemukan adanya benda diduga bom yang dikabarkan oleh IMA.

"Dari pengakuan dia, ya motifnya hanya iseng," ucap Tony.

"Dia ingin tahu saat dia melakukan hal tersebut (hoaks teror bom) bagaiman rekasinya. Jadi mugkin dia senang melihat di televisi aksinya membuat orang resah," ucap Tony.

Baca juga: Polri Buru Penyebar Hoaks Ledakan di Colombo Surabaya dan Duren Sawit

Sepak terjang IMA yang awalnya hanya sekadar iseng kini harus menanggung risiko mendekam dalam penjara.

Penyebar hoaks teror bom gereja Santa Anna di Jakarta Timur tertangkap, Selasa (15/5/2018)STANLY RAVEL Penyebar hoaks teror bom gereja Santa Anna di Jakarta Timur tertangkap, Selasa (15/5/2018)
Polisi yang melakukan pelacakan merigkus IMA di kediamannya yang berada di Bekasi, Tambun, Jawa Barat, pada Senin (14/5/2018) sore.

"Ini masuk tindak pidana teror, kita tetapkan sebagai tersangka. Kita terapkan pasal berlapis dengan ancaman pidana empat tahun," katanya.

Baca juga: Bantah Ada Teror, Polisi Pastikan Gereja Santa Anna Duren Sawit Aman

Menurut Tony bila perbuatan melawan hukum tersangka terbukti dengan menginformasikan berita tidak benar melalui transaksi elektronik, maka akan diberlakukan juga Undang-undang ITE.

"Selain ITE kita bisa terapkan juga pasal pemberantasan tindak pidana terorisme yaitu pasal 6 dan 7 dengan ancaman 20 tahun bahkan seumur hidup," ujarnya.

Kompas TV Polres Jakarta Timur menangkap penelepon gelap pembuat isu teror bom di Gereja Santa Anna, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com