JAKARTA, KOMPAS.com - Densus 88 Antiteror Polri melakukan penggerebekan terhadap tiga orang terduga teroris di kawasan Tangerang Kota, Banten, Rabu (16/5/2018). Tiga terduga teroris berinisial MC, G, dan A, diamankan di lokasi yang berbeda.
Petugas mengamankan MC dan G di sebuah toko konfeksi milik MC yang berada di Jalan Gempol Raya RT 004 RW 002 Kelurahan Kunciran Induk Kecamatan Pinang Kota Tangerang. Dari keterangan warga, MC diamankan Densus 88 sekitar pukul 11.30 WIB di halaman rumahnya saat sedang membuang sampah.
Dari Jalan Gempol Raya menuju Alam Sutera, polisi berpakaian preman langsung menyergap MC dan membawanya ke dalam mobil. Warga sempat mendengar sebuah letupan tembakan.
Baca juga: Kronologi Penangkapan Terduga Teroris yang Bekerja sebagai Pegawai Kedai Kebab
Namun, saat ditangkap MC tidak melawan. Polisi kemudian mengamankan G yang merupakan pegawai konfeksi MC, beserta seorang perempuan yang merupakan istri MC.
Warga tak sangka
Warga tidak meyangka MC terlibat kasus terorisme. Sebab, di mata tetangga, MC merupakan sosok yang ramah dan murah senyum.
Warga juga tidak pernah melihat gelagat mencurigakan selama lebih dari setahun MC menempati toko tersebut. Adapun MC terlihat sering menginap di toko konfeksinya setelah menerima pegawai baru yaitu G.
Sementara A, terduga teroris lainnya, diamankan di salah satu jalan di Tangerang. Diketahui A sehari-hari bekerja sebagai pegawai kebab di usaha kebab milik anak seorang warga bernama Bambang.
Dari penuturan Bambang, saat itu A dan Bambang sedang berjalan ke salah satu tempat perbaikan kompor. Dari arah belakang, sejumlah petugas bersenjata lengkap kemudian menggerebek keduanya.
Baca juga: Terduga Teroris di Tangerang Tinggal di Kontrakan yang Dijadikan Toko Konfeksi
A dan Bambang dibawa ke kediaman A di mes yang berada di Perumahan Kunciran Mas Permai. Dari dalam kamar A, ditemukan sejumlah buku jihad dan bendera berwarna hitam dengan tulisan arab berwarna putih.
Ditemukan pula target berbentuk bundar yang biasa digunakan A untuk berlatih memanah. Bambang mengatakan, tidak pernah melihat gelagat mencurigakan dari A.
A diketahui merupakan sosok pendiam dan tidak banyak bicara. Perekrutan A sebagai pegawai kebab dilakukan melalui internet.
A diterima bekerja karena memiliki pengalaman sebagai penjual kebab di Jakarta. Sementara itu, jarak antara toko konfeksi dimana MC dan G ditangkap hanya berjarak 1,5 km dari mes tempat tinggal A.
Kelompok JAD
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, tiga terduga teroris yang ditangkap di Tangerang merupakan jaringan atau kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Baca juga: Polri: Terduga Teroris Tangerang Jaringan JAD Jakarta
"Ini kelompok JAD Jakarta," ujar Setyo, saat jumpa pers di Kantor Mabes Polri, Jakarta.
Kelompok yang terafiliasi dengan ISIS itu dipimpin oleh Aman Abdurrahman, yang sudah ditangkap polisi. Polisi belum menjelaskan dengan rinci peran masing-masing terduga teroris tersebut dalam kelompok JAD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.