Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Sebut Sudah Konsultasi ke Ulama soal Rencana Tarawih di Monas

Kompas.com - 20/05/2018, 11:32 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar shalat tarawih berjemaah di Monas, Jakarta Pusat, sudah dikonsultasikan kepada para ulama.

Dia menyebut pelaksanaan tarawih itu juga merupakan keinginan warga.

Sandiaga menyampaikan hal tersebut untuk menanggapi pernyataan Majelis Ulama Indonesia yang menyarankan tarawih berjemaah sebaiknya digelar di masjid.

"Salah satu yang diharapkan untuk mempersatukan semuanya, juga lambang kota Jakarta, (itu) di Monas. Itu adalah tentunya keinginan dari warga yang sudah dikonsultasi dengan para ulama," ujar Sandiaga di Sunter, Jakarta Utara, Minggu (20/5/2018).

Baca juga: Pemprov DKI Mau Gelar Tarawih di Monas, MUI Bilang Lebih Afdal di Masjid

Sebelum rencana pelaksanaan tarawih berjemaah, Sandiaga menyebut sudah banyak kegiatan keagamaan yang digelar di Monas, seperti maulid Nabi Muhammad SAW, shalat istigasah, dan lainnya.

Selain itu, alasan lain memilih Monas sebagai tempat tarawih berjemaah pada 26 Mei mendatang karena kekhawatiran banyaknya warga yang ingin mengikuti kegiatan yang digelar Pemprov DKI itu.

Meskipun begitu, Sandiaga tetap menghargai saran MUI.

"Itu masukan yang baik ya. Jadi, tentunya kami juga menentukannya enggak semena-mena, kami minta pandangan daripada para ulama dan salah satu concern-nya kemarin itu adalah bagaimana kalau kita membeludak keinginannya, ada masjid yang ditentukan, seperti Masjid Istiqlal, tidak mencukupi," ucap Sandiaga.

Baca juga: Kata Sandiaga, Monas Jadi Lokasi Tarawih Berjamaah karena Hal Ini...

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Amirsyah Tambunan sebelumnya menilai, sebaiknya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar shalat tarawih berjemaah di masjid.

Amirsyah mengatakan, utamanya shalat malam seperti shalat tarawih pada bulan Ramadhan dilakukan di tempat yang sudah disediakan untuk beribadah.

Menurut dia, Pemprov DKI bisa sekaligus bersilaturahim ke masjid-masjid jika menggelar tarawih berjemaah di sana.

"Menurut saya sih lebih afdal di masjid. Memang tidak salah tetapi lebih afdal di masjid," ujar Amirsyah ketika dihubungi, Sabtu (19/5/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com