Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini 34 Tahun Lalu, Bandara Kemayoran Berhenti Beroperasi

Kompas.com - 01/06/2018, 14:52 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada masanya, Bandar Udara Internasional Kemayoran, Jakarta Pusat, menjadi kebanggaan. Kini, tinggal kenangan.

Hari ini 34 tahun lalu, tepatnya 1 Juni 1984, Bandara Kemayoran resmi berhenti beroperasi.

Ada sejumlah alasan yang melatari penutupan bandara ini. 

Harian Kompas, 22 Desember 1977, menyebutkan, penutupan Bandar Udara Kemayoran karena lapangan terbang tersebut masuk daerah pendaratan lapangan terbang Cengkareng/Soekarno-Hatta.

Penumpang dan pesawat udara di lapangan udara Kemayoran.SONORA Penumpang dan pesawat udara di lapangan udara Kemayoran.
Masalah keselamatan penerbangan juga menjadi faktor lain penutupan Bandara Kemayoran.

Jarak landasan udara Bandara Kemayoran menyilang, juga berdekatan antara Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusumah.

Kisah Bandara Kemayoran

Bandara Kemayoran mulai dibangun pada era Hindia Belanda tahun 1934. Kemudian, bandara ini diresmikan pada 8 Juli 1940.

Baca juga: Bandara Kemayoran: Legenda yang Liar dan Tak Terurus....

Pemberian nama "Kemayoran" berasal dari sebuah tanah yang dimiliki oleh Komandan VOC, Mayor isaac de I'ostal de Saint Martin, yang berlokasi di Kemayoran.

Nama wilayah ini pula yang diambil menjadi nama bandara. 

Versi lain menyebutkan, berdirinya bandara tersebut bersamaan dengan pembangunan tentara Belanda yang berpangkat mayor. Oleh karena itu, daerah itu bernama Kemayoran.

Pesawat yang pertama kali beroperasi adalah jenis DC-3 Dakota milik perusahaan Hindia Belanda.

Pesawat tersebut melakukan uji terbang perdana dari Cililitan pada 6 Juli 1940, sebelum Bandara Kemayoran diresmikan.

Awalnya, Bandara Kemayoran memiliki dua landasan pacu yang bersilangan, yaitu landasan pacu utara-selatan dan landasan pacu barat-timur.

Landasan pacu utara-selatan memiliki ukuran 2.475 x 45 meter, sedangkan landasan pacu barat-timur mempunyai ukuran 1.850 x 30 meter.

Halaman:


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com