Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Malam Ini 1.000 Polisi Diterjunkan untuk Basmi Jambret dan Begal di Ibu Kota

Kompas.com - 03/07/2018, 22:04 WIB
Sherly Puspita,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, mulai malam ini Selasa (3/7/2018), pihaknya mengadakan operasi kewilayahan mandiri.

Operasi ini digelar untuk memberantas aksi penjambretan dan pembegalan yang tengah marak terjadi di Jakarta.

"Ada 1.000 personel yang dilibatkan dalam operasi kewilayahan ini," ujar Argo, ketika dihubungi Kompas.com, Selasa.

Dia mengatakan, 1.000 personel polisi yang diterjunkan itu terbagi dalam 16 tim. Sebanyak 13 tim di antaranya dari jajaran Polres wilayah di Jakarta dan 3 tim dari Polda Metro Jaya.

Baca juga: Marak Jambret di Ibu Kota, Sandiaga Ingin Pelakunya Ditindak Tegas

Menurut Argo, operasi ini akan berlangsung hingga 3 Agustus mendatang. Argo menambahkan, Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz telah memerintahkan jajaranya untuk menindak tegas pelaku kasus begal dan penjambretan.

"Dan seandainya ada perlawanan (dari pelaku begal dan jambret) perintah Bapak Kapolda kami lakukan tindakan tegas dan terukur (tembak), ini enggak bisa ditawar-tawar," ujar Argo.

Aksi penjambretan belakangan marak terjadi di Jakarta. Pada Senin (18/6/2018), Polda Metro Jaya menerima empat laporan mengenai aksi penjambretan di kawasan Sudirman hingga Tosari.

Kasus serupa menimpa Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Syarief Burhanudin di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, pada Minggu (24/6/2018).

Baca juga: Kapolda Metro Jaya Perintahkan Tembak Begal dan Jambret yang Melawan

Dalam kejadian tersebut, polisi mengamankan satu pelaku dan menembak mati satu pelaku lainnya. Dari penangkapan kedua pelaku polisi menemukan adanya sindikat jambret di Jakarta bernama "Jambret Tenda Oranye".

Kemudian, pada hari Sabtu (30/6/2018), seorang pria bernama Robertus Soutwell Bougie Hartono di Kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, menjadi korban pembegalan. Beruntung polisi telah menangkap pelakunya.

Teranyar pada Minggu (1/7/2018), seorang wanita berinisial W (37) meninggal dunia akibat mempertahankan barangnya dalam aksi penjambretan di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Kompas TV Belasan kasus perampokan terjadi dalam tiga bulan terakhir di sejumlah titik di jalan umum kota Madiun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com