Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Klaim Anies Kerja Bagus di Jakarta, sehingga Curi Hati Prabowo

Kompas.com - 07/07/2018, 11:49 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tak menampik pasangannya, Gubernur Anies Baswedan santer dibicarakan di kontestasi pilpres 2019.

Ketua Tim Pemenangan Pemilu Gerindra menilai itu wajar saja mengingat kerja Anies yang baik di Jakarta

"Beliau bisa mendapatkan realisasi dari kerja baik untuk menghadirkan solusi-solusi bagi warga Jakarta, itu bisa tepat waktu. Ini mencuri perhatian dan mencuri hati dari para tokoh politik, pemimpin elemen dari parpol termasuk Pak Prabowo," kata Sandiaga di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu (7/7/2018).

Sandiaga menyebut sederet kerja baik itu yakni penciptaan 40.000 lapangan kerja baru lewat OK OCE, pertumbuhan ekonomi 5,34 persen di atas pertumbuhan nasional, diraihnya predikat wajar tanpa pengecualian, penataan kampung kumuh, stabilisasi harga pangan saat Lebaran, juga pengelolaan SDM.

 

Baca: Waketum Gerindra: Tak Mungkin Anies Baswedan Presiden, Itu Berat...

Menurut Sandiaga, sembilan bulan Anies memimpin di Jakarta, sudah bisa melampaui harapan warga. Lalu bagaimana sikap Sandiaga terhadap melambungnya nama Anies di Pilpres 2019?

"Pak Prabowo tentunya ingin juga yang tebaik bagi Indonesia saya serahkan kepada pimpinan politik. Tapi kalau ditanya sebagai Wagub DKI disuruh milih saya maunya pak Anies tetap di Jakarta. Itu keinginan saya," ujar Sandiaga.

Namun sebagai petugas partai, Sandiaga mengaku Prabowo melirik Anies. Nama Anies bersanding dengan Agus Harimurti Yudhoyono dan Chairul Tanjung. Anies dianggap sebagai tokoh muda yang berhasil merealisasikan janji-janjinya.

"Pak Prabowo ingin memastikan ada representasi kaum muda. Nah itu pak Anies representasi kaum muda, tokoh berprestasi, pemimpin daerah yang sudah mewujudkan merealisasikan janji-janjinya," ujar Sandiaga.

Menurut Sandiaga, Anies saat ini masih berfokus menyelesaikan kerja lima tahun di Jakarta. Ia berharap momentum pilpres tak mengalihkan fokus untuk membangun Jakarta. Ia juga mengatakan Prabowo belum memutuskan Anies sebagai cawapresnya.

"Pak Prabowo pasti tidak akan bisa memutuskan. Yang memutuskan adalah semua mitra koalisinya baik Partai Demokrat, pan, PKS maupun yang lain," ujar Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com